NEWS24.CO.ID - Australia dan Singapura menyepakati kesepakatan " ekonomi hijau " pada Selasa, 18 Oktober, untuk mendorong kerja sama investasi iklim, pembiayaan, dan teknologi.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan pada konferensi pers di Canberra bahwa perjanjian tersebut akan dimulai dengan inisiatif seperti mengembangkan daftar barang dan jasa lingkungan yang dapat diberikan perlakuan perdagangan istimewa.
Read More : Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Lahan Terbatas, Mulai dari Pembenihan hingga Panen
"Ini akan mendukung transisi negara-negara kita ke nol emisi bersih serta menciptakan lapangan kerja dan peluang pertumbuhan di sektor hijau untuk mempromosikan pengembangan dan komersialisasi teknologi hijau," kata Lee.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengutip proyek Sun Cable senilai A$30 miliar ($18,8 miliar), yang bertujuan untuk mengekspor tenaga surya dari Australia Utara ke Singapura melalui Indonesia, sebagai contoh dari apa yang ingin dicapai oleh perjanjian tersebut.
"Proyek seperti Sun Cable yang memiliki potensi untuk mengekspor energi bersih ke Singapura adalah yang paling menguntungkan," kata Albanese.
Lee, ditanya tentang kontrol ekspor AS yang menargetkan industri semikonduktor China, mengatakan pada konferensi pers bahwa masalah itu "sangat serius" dan menimbulkan kekhawatiran tentang decoupling ekonomi.
"Kami khawatir bahwa pertimbangan keamanan nasional yang valid dapat memicu konsekuensi lebih lanjut dan dapat mengakibatkan kurang kerjasama ekonomi, kurang saling ketergantungan, kurang kepercayaan, dan mungkin pada akhirnya dunia yang kurang stabil," katanya.
Read More : Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman di Indonesia Tengah Memasuki Masa Krisis
Para pemimpin juga membahas pelanggaran keamanan siber besar di Optus, sebuah telekomunikasi Australia yang dimiliki oleh Singtel yang terdaftar di Singapura (STEL.SI). Lee mengatakan badan keamanan siber Singapura telah menghubungi rekan-rekan mereka di Australia dan menawarkan bantuan.
Lee juga mengatakan militer Singapura siap membantu dengan bantuan bencana di Australia tenggara yang dilanda banjir.
***