NEWS24.CO.ID -Sama seperti tubuh, mobil pun butuh untuk dirawat secara berkala agar performanya tetap baik dan nyaman saat dikendarai. Namun, saat pandemi membersihkan mobil di tempat umum bisa mengundang risiko penularan COVID-19.
Selain itu, mobil juga jarang dipakai karena harus di rumah saja. Berikut kiat untuk merawat mobil yang mungkin jarang dibawa ke bengkel selama pandemi.
Read More : 6 Mobil Listrik Tercepat di Dunia 2021, Nomor 1 Mampu Tembus 415 Km per Jam
Perhatikan kebersihan interior
Selain diselimuti debu dan kotoran, mobil yang terparkir lama di garasi juga memungkinkan untuk dihinggapi binatang seperti semut, serangga dan kecoa.
Maka, ketika membersihkan mobil diperhatikan juga kebersihan interiornya dengan cara menyedot debu dari jok dan karpet, lap bagian dashboard dan mengelap bagian door trim dengan kain yang lembut.
Jika dibersihkan secara berkala, interior mobil pun akan terbebas dari sebu, kotoran, binatang dan bau yang tak sedap. Jangan lupa juga untuk memakai penyegar udara agar mobil tetap harum.
Kaca mobil berdebu bisa terkena jamur
Debu yang menempel pada kaca mobil yang dibiarkan begitu saja akan menyebabkan tumbuhnya jamur pada permukaan kaca mobil.
Oleh karena itu, membersihkan kaca mobil secara berkala penting untuk kebersihan mobil. Membersihkan kaca mobil pun tidak boleh sembarangan, harus menggunakan sabun khusus dan lap yang lembut agar tidak merusak permukaan kaca.
Selain kaca mobil, wiper juga harus dibersihkan secara berkala agar tetap berfungsi dengan baik.
Memanaskan mobil
Dikutip dari ANTARA, memanaskan mobil merupakan hal yang penting tapi sering terlewatkan. Mesin dalam mobil yang terparkir lama cenderung menjadi aus karena oli tidak melumasi komponennya dengan baik.
Dalam jangka panjang, mobil yang tidak dipanaskan akan mengakibatkan kebocoran kompresi dan berlanjut kepada overheating. Untuk itu Anda sebaiknya memanaskan mobil, setidaknya sekali dalam seminggu untuk menghindari kendala khususnya kompresi yang bocor.
Pastikan tekanan ban cukup
Jangan sekali-kali mengabaikan hal ini, karena akan membuat ban kempes dan mobil tidak dapat digunakan. Sebaiknya Anda memeriksa kembali tekanan angin untuk menghindari ban bocor. Walaupun dalam masa PPKM, ban harus tetap dalam kondisi aman jika sewaktu-waktu mobil diperlukan.
Read More : Sesi Meet and Greet Formula E Akan Digelar di Monas
Hindari Flat spot
Flat spot adalah masalah yang sering terjadi pada ban mobil, di mana kondisi ban mobil hanya bertumpu pada satu sisi saja sehingga bentuk ban tidak bulat seperti biasanya.
Kondisi ini biasanya terjadi karena pengguna mobil hanya memanaskan mobil di tempat saja. Jika kondisi ini terus didiamkan maka akan timbul rasa tidak nyaman ketika berkendara, sebaiknya segera mengganti ban saat flat spot terjadi.
Parkir mobil di tempat aman
Membiarkan mobil terparkir di garasi bukan berarti tanpa risiko. Ada baiknya jika Anda juga menyediakan peralatan keamanan mobil seperti kunci stir, alarm mobil dan gembok pada pagar rumah.
Mobil yang diparkir di luar rumah biasanya memiliki risiko lebih tinggi, tidak hanya dari segi keamanan tapi juga risiko kerusakan cat dan badan mobil yang terkena panas dan hujan. Jika mobil terparkir di luar garasi rumah, ada baiknya untuk memberikan perlindungan tambahan seperti penutup agar mobil terlindung dengan baik.
Asuransi
Selain menyediakan peralatan keamanan, penting juga untuk melindungi mobil dengan asuransi. Proteksi asuransi akan memberikan perlindungan finansial terutama dari tindak kejahatan pencurian.
Terdapat dua pilihan asuransi total loss only (TLO), asuransi yang akan menghindarkan kamu dari kerugian finansial jika mobil hilang karena dicuri dan all risk atau comprehensive yang menjangkau kerugian karena kehilangan dan kecelakaan.
Yang paling cocok di masa PPKM seperti saat ini adalah TLO, karena risiko kehilangan lebih besar dibanding risiko kecelakaan.
Mencabut kabel negatif aki untuk menghindari risiko aki melemah
Kebanyakan orang membiarkan aki terpasang saat mobil terparkir lama, tanpa disadari hal ini dapat membuat aki menjadi melemah karena tidak ter-charge dengan sempurna.
Banyak juga yang melepaskan keseluruhan kabel aki, nyatanya hal ini juga dapat menimbulkan resiko berbahaya. Yang harus diterapkan adalah dengan mencabut kabel negatif pada aki, dengan begitu aki tidak akan menjadi lemah dan mobil juga terhindar dari risiko berbahaya.
<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_210926_174553_069.sdoc-->