NEWS24.CO.ID

Health

Punya Penyakit Dalam Apakah Boleh Olahraga Lari? Ini Kata Dokter

NEWS24.CO.ID

Punya Penyakit Dalam Apakah Boleh Olahraga Lari? Ini Kata Dokter Punya Penyakit Dalam Apakah Boleh Olahraga Lari? Ini Kata Dokter
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Lari merupakan olahraga yang mudah dilakukan.

Terlebih lagi, lari tidak memerlukan peralatan sehingga bisa dilakukan siapa pun.

Namun bagaimana dengan penderita penyakit dalam seperti diabetes, hipertensi, ataupun jantung.

Apakah boleh olahraga lari?

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada dr. Mustopa, Sp.PD, AIFO-K, FINASIM.

dr. Mustopa merupakan seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yang berpraktik di RS Nirmala Suri Sukoharjo.

Baca juga: Gampang Sakit Saat Musim Hujan? Coba 7 Trik Ini agar Imun Kuat

Berikut ini jawaban dr. Mustopa dalam kutipan langsung:

“Kalau dari manfaat dari segi penyakit dalam ya, memang lari ini manfaatnya besar, kalau digunakan di usia dan orang yang tepat.

Jadi ketika kita lari kita harus tahu dulu nih kita punya penyakit apa, kita punya penyakit penyerta apa dulu.

Nah, kalau untuk pada pasien-pasien penyakit dalam seperti diabetes ya, diabetes tipe 2 terutama ya, lari itu bermanfaat sekali Mbak karena dia bisa meningkatkan sensitivitas dari insulin.

Jadi kalau pada pasien diabetes itu kan insulinnya itu sensitivitasnya menurun. Jadi terjadi resistensi insulin.

Nah, ketika kita lari itu bisa membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh kita.

Nah, insulin ini digunakan untuk menangkap makanan yang kita makan.

Ketika insulinnya bagus, sensitif, otomatis kadar gula akan lebih terkontrol.

Nah, itu manfaatnya ke diabetes, ya.

Lalu kalau misalnya kita punya ee hipertensi atau tekanan darah tinggi, nah aktivitas aerobik pada lari ini dia bisa menurunkan tekanan darah pada hipertensi, terutama di tekanan darah sistolik dan diastol.

Akhirnya pembuluh darah menjadi lebih stabil, tensinya menjadi turun.

Nah, yang ketiga kalau kita punya penyakit jantung ya seperti penyakit jantung koroner, (boleh lari) cuma dilihat-lihat dulu ya (kondisi tubuh).

Kalau jantung koroner kita mau lari harus sesuai dengan kemampuan kita.

Nah, fungsinya bisa meningkatkan fungsi jantung ya. Fungsi jantung.

Selain itu juga memperbaiki profil lipid atau profil kolesterol. Sehingga ketika kolesterol jantung ini fungsinya perbaikan, dia akan mengurangi risiko aterosklerosis, di mana terjadi kerusakan pada pembuluh darah atau sumbatan.

Nah, itu bisa mencegah di situ.

Sehingga lari ini sangat bermanfaat terhadap tadi ketiga penyakit tadi ya, diabetes, hipertensi, ataupun penyakit jantung yang memang termasuk silent killer juga ya.

Jadi banyak kasus-kasus pasien yang meninggal tiba-tiba ataupun ee didapatkan komplikasi ya dari penyakit diabetes hipertensi dan jantung ini gitu.”

dr. Mustopa merupakan dokter spesialis penyakit dalam.

Mustopa lahir di Surakarta, 7 Januari 1988.

Saat ini, ia sedang menjalankan praktek di dua rumah sakit (RS).

Di antaranya yaitu:

- RS Nirmala Suri Sukoharjo

- RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo

Sebelum berprofesi sebagai seorang dokter, dirinya sempat mengenyam berbagai jenjang pendidikan.

Berikut riwayat pendidikan yang telah ditempuh:

- SD 2 Al-Islam Jamsaren Surakarta

- SMP Negeri 4 Surakarta

- SMA Negeri 1 Surakarta

- S1 dokter di Fakultas Kedokteran UNS

- S2 pendidikan Dokter spesialis penyakit dalam di fakultas kedokteran UNS

Sebagai seorang dokter spesialis, ia telah menyelesaikan dua karya ilmiah yang telah dipublikasikan.

Di antaranya seperti:

- Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dibanding Metilprednisolon Terhadap Kadar Antibodi Dsdna Mencit Model Nefritis Lupus dengan Induksi Pristan

- Efek Antifungi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) terhadap Pertumbuhan Trichophyton Mentagrophytes secara In Fitro.

Simak penjelasan lengkap dr. Mustopa dalam Healthy Talk “Jangan Cuma Flexing Strava! Kenali Tips Aman Lari” lewat tayangan berikut.

(TribunHealth.com)

ip-10-0-131-147

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Loading...

Related Article