NEWS24.CO.ID

Health

4 Fakta Vitamin D untuk Ibu dan Anak, Manfaat hingga Sumbernya

NEWS24.CO.ID

4 Fakta Vitamin D untuk Ibu dan Anak, Manfaat hingga Sumbernya 4 Fakta Vitamin D untuk Ibu dan Anak, Manfaat hingga Sumbernya
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Vitamin D memiliki peran penting untuk siapa saja, termasuk ibu dan anak.

Pada anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang, kebutuhan vitamin D yang cukup dapat membantu pertumbuhan serta perkembangan fisik, kognitif, serta motorik mereka.

Vitamin D juga mendukung kehamilan yang sehat, termasuk dengan mencegah atau menurunkan risiko komplikasi.

Sebaliknya, kekurangan vitamin ini dapat berisiko untuk kesehatan.

Berikut ini fakta-faktanya.

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang penting untuk tulang, otot, dan kesehatan umum yang baik.

Ada dua bentuk utama vitamin D, yaitu D2 yang juga dikenal sebagai ergokalsiferol, dan D3 yang juga dikenal sebagai kolekalsiferol.

Sebagian besar vitamin D yang dibutuhkan tubuh diperoleh dari paparan sinar matahari, meskipun beberapa produk makanan juga mengandung vitamin D.

Peran utama vitamin D adalah mendukung penyerapan kalsium dari sumber makanan, dilansir news-medical.net.

Kendati demikian, vitamin ini juga punya banyak peran penting dalam kinerja tubuh secara umum.

Baca juga: Gampang Sakit Saat Musim Hujan? Coba 7 Trik Ini agar Imun Kuat

Peran vitamin D yang paling dikenal adalah menjaga kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium di usus.

Tanpa vitamin D yang cukup, tubuh hanya dapat menyerap 10 persen hingga 15% kalsium dari makanan, dilansir Harvard Health Publishing.

Dengan kadar vitamin D yang tercukupi, penyerapan dapat mencapai 30% hingga 40%.

Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakhitis, sementara pada orang dewasa, menyebabkan osteomalasia.

Seperti yang sudah disinggung, vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dan membantu menjaga kadar kalsium dan fosfor yang cukup dalam darah.

Semua ini berperan penting untuk kesehatan tulang dan gigi, dilansir Medical News Today.

Pada anak-anak, hal ini dapat mencegah kaki bengkok akibat pelunakan tulang, dan masalah gigi seperti gigi yang tidak terbentuk sebagaimana mestinya.

Kekurangan vitamin D jangka panjang juga dapat menyebabkan osteoporosis, atau kepadatan tulang yang rendah, yang meningkatkan risiko patah tulang.

Asupan vitamin D yang cukup dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh yang baik dan mengurangi risiko penyakit autoimun.

Peneliti percaya bahwa mungkin ada hubungan antara kekurangan vitamin D jangka panjang dan perkembangan kondisi autoimun, seperti diabetes tipe 1 dan artritis reumatoid.

Kendati demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan tersebut.

Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin D mungkin berperan penting dalam mengatur suasana hati dan mengurangi risiko depresi.

Sebuah tinjauan terhadap 7.534 orang menemukan bahwa mereka yang mengalami emosi negatif dan menerima suplemen vitamin D merasakan perbaikan gejala, dilansir Healthline.

Suplementasi vitamin D dapat membantu penderita depresi yang juga mengalami kekurangan vitamin D.

Studi lain mengidentifikasi kadar vitamin D yang rendah sebagai faktor risiko gejala fibromialgia, kecemasan, dan depresi yang lebih parah.

Asupan vitamin D yang tercukupi dikaitkan dengan berbagai risiko penyakit yang lebih rendah.

Vitamin D dapat mengurangi risiko multiple sclerosis, berdasarkan sebuah studi tahun 2017.

Orang yang tidak memiliki kadar vitamin D yang cukup mungkin berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan penyakit autoimun, seperti artritis reumatoid, diabetes tipe 1, dan penyakit radang usus.

Baca juga: 9 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Meningkatkan Kesehatan Usus Selama Musim Hujan

Vitamin D ternyata terkait dengan risiko preeklampsia.

Sebuah tinjauan tahun 2019 menunjukkan bahwa ibu hamil yang kekurangan vitamin D mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklamsia dan melahirkan prematur, dilansir Medical News Today.

Peneliti dalam tinjauan tahun 2020 menemukan bahwa mungkin ada hubungan antara konsentrasi vitamin D yang lebih tinggi dan penurunan risiko kehamilan.

Namun, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak uji klinis untuk mengonfirmasi hal ini.

Beberapa penelitian mengaitkan status vitamin D yang buruk dengan diabetes gestasional. 

Sebagai informasi, diabetes gestasional merupakan kondisi ketika kadar gula darah ibu hamil menjadi tinggi.

Ini dapat terjadi pada wanita yang punya riwayat diabetes maupun tidak.

Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa mengobati kekurangan vitamin D juga dapat membantu menghilangkan vaginosis bakterial (BV) asimtomatik pada wanita usia reproduksi.

BV dapat menyebabkan efek samping selama kehamilan.

Namun, penelitian lain yang berfokus secara khusus pada ibu hamil tidak menemukan hubungan antara suplementasi vitamin D dan pencegahan BV, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

Mendapatkan vitamin D yang cukup selama masa kehamilan berperan penting dalam menunjang perkembangan otak dan fungsi mental buah hati.

Hal ini diungkapkan dalam artikel jurnal berjudul ‘Vitamin D in Children’s Health’ yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information, badan milik Pemerintah Amerika Serikat

Vitamin D memengaruhi protein yang terlibat langsung dalam pembelajaran, memori, kontrol motorik, dan perilaku sosial.

Semua itu terkait erat dengan fungsi eksekutif seperti perilaku yang diarahkan pada tujuan, perhatian, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.

Vitamin D memang dikenal sebagai vitamin sinar matahari.

Ketika sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari bersentuhan dengan kulit manusia, 7-dehidrokolesterol bereaksi dan memicu produksi vitamin D3.

Panjang gelombang ideal sinar UV adalah 295-297 nm.

Gelombang ini mudah didapatkan di daerah tropis, serta selama musim semi dan panas di berbagai iklim lainnya.

Meskipun sinar matahari memiliki efek positif terhadap produksi vitamin D dalam tubuh, tetap waspada paparan berlebihan yang justru berisiko kanker.

Paparan sinar matahari singkat selama 10-15 menit dengan kontak langsung ke wajah dan lengan umumnya aman dilakukan, dilansir News-Medical.net.

The Health Site melansir, kuning telur merupakan sumber vitamin D yang baik, dengan sekitar 37 IU per kuning telur.

Kuning telur juga mengandung banyak nutrisi penting lainnya, seperti protein dan lemak sehat.

Menyertakan telur dalam sarapan atau makanan Anda dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan vitamin D harian sekaligus memberikan berbagai manfaat kesehatan.

Ikan berlemak seperti salmon dan tuna selama ini dikenal karena mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi, yang penting untuk kesehatan otak. 

Faktanya, sederet ikan tersebut juga mengandung vitamin D.

Vitamin D membantu penyerapan kalsium yang sangat penting untuk anak dalam masa tumbuh kembang.

Kandungan omega 3-nya juga penting untuk menjaga fungsi kognitif dan mencegah penurunan kognitif.

Keju mengandung vitamin A, D, dan K.

Semua itu berkontribusi terhadap kesehatan tulang.

Belum lagi kandungan kalsium dalam keju yang juga tinggi.

Minyak hati ikan kod mengandung vitamin D dalam jumlah tinggi, yang menjadikannya suplemen yang baik untuk menjaga kesehatan tulang. 

Asupan vitamin D yang cukup dapat mengurangi risiko osteoporosis (pengeroposan tulang) dan patah tulang, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. 

Selain itu, minyak hati ikan kod mendukung pertumbuhan dan perbaikan tulang, sehingga bermanfaat bagi anak-anak dan orang dewasa.

Vitamin D juga bisa didapatkan dari suplemen, dengan pertimbanan dan persetujuan dokter.

Dosis suplemen vitamin D bervariasi, dan jumlah yang dibutuhkan bergantung pada kadar vitamin D Anda saat ini.

Untuk sebagian besar orang dewasa yang sehat, Endocrine Society merekomendasikan dosis harian 1.500 hingga 2.000 IU.

Namun, Anda mungkin memerlukan dosis yang lebih besar dalam kondisi tertentu, seperti jika kadar vitamin D Anda saat ini sangat rendah atau Anda kurang terpapar sinar matahari.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda meminta tenaga medis profesional untuk menguji kadar vitamin D Anda guna memastikan Anda mengonsumsi dosis yang tepat.

Selain itu, konsumsi suplemen vitamin D berlebihan juga berisiko untuk kesehatan.

(NEWS24.CO.ID )

ip-10-0-131-147

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Loading...

Related Article