NEWS24.CO.ID - Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo menandatangani Kerjasama Pembangunan Build Own Operate Transfer (BOOT) untuk proyek Compressed Biomethane Gas dengan PT reNIKOLA Primer Energi yang merupakan perusahan joint venture reNIKOLA Grup Malaysia, di Grand Melia Jakarta, Kamis (15/8/2024) lalu.
Memulai pembangunan CBG perdana di Pabrik Kelapa Sawit Tinjowan PTPN IV di Sumatera Utara, reNIKOLA melalui PT RPE berencana membangun 40 fasilitas serupa di PKS PalmCo dengan total investasi mencapai 240 juta USD.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyebutkan kerjasama ini sejalan dengan visi PTPN untuk terus berkontribusi dalam upaya-upaya membangun circular economy yang tidak hanya berfokus pada revenue namun juga menaruh konsentrasi tinggi terhadap kelestarian lingkungan.
“Kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari MoU yang telah ditandatangani tahun lalu. Insya Allah akan menjadi salah satu pembuka jalan bagi Indonesia dan Malaysia, untuk bersama-sama menggesa dekarbonisasi, membangun circular economy, dan menciptakan bumi yang aman,” Jatmiko dalam keterangannya, Senin (19/8/2024).
Baca juga : Teratas di Industri Keuangan, BRI Jadi Bank Terbesar Versi Fortune Indonesia 100
CBG sendiri menurut Jatmiko, merupakan salah satu bentuk energi baru terbarukan yang bersumber dari limbah cair hasil pengolahan minyak sawit.
Unit CBG di PKS Tinjowan PTPN IV tersebut akan menghasilkan energi sebesar 161 ribu MMBTU/millions of british thermal units pertahun dan diperhitungkan mampu menyerap 30 ribu ton Karbon yang merupakan sumber emisi Gas Rumah Kaca.
“Jika PT RPE dan reNIKOLA mampu membangun 40 CBG di PalmCo, maka kita akan mampu menghasilkan 6.4 juta MMBTU yang dapat digunakan di dalam negeri sebagai ketahanan energi, sekaligus mampu menyerap 680 ribu ton karbon/CO2 equivalen per tahun sebagai upaya dekarbonisasi,” ucap Jatmiko.
Ia berharap PalmCo dapat berkontribusi mendukung akselerasi penurunan emisi hingga 40 persen di tahun 2030 dan net zero emission bahkan lebih cepat dari tahun 2060.
Baca juga : Menteri AHY Sebut IKN Simbol Pemerataan Pembangunan Indonesia
Chairman reNIKOLA Grup Malaysia Tan Sri Ir (Dr) Mohamed Al Amin Abdul Majid menyebutkan pada awal tahun ini, reNIKOLA Group Malaysia mendirikan perusahaan induk di Indonesia, PT reNIKOLA Energi Nusantara (PT REN).
Selanjutnya, perusahaan patungan (JV) dibentuk dengan PT Primer Hijau Energi (PT PHE), perusahaan lokal yang berkomitmen untuk mendorong solusi energi berkelanjutan dan berkontribusi pada tujuan energi terbarukan Indonesia, dan menghasilkan pendirian PT reNIKOLA Primer Energi (PT RPE), entitas yang kemudian bertanggung jawab dalam pelaksanaan BOOT dengan PTPN.
Menurutnya reNIKOLA Group berencana melaksanakan 40 proyek inisiatif energi terbarukan selama tiga tahun ke depan, melibatkan total investasi lebih dari 240 juta USD.
"reNIKOLA memanfaatkan keahlian teknis tim teknik internalnya, dengan mendedikasikan dirinya untuk menerapkan praktik teknik terbaik sesuai dengan peraturan Indonesia,” sebut Tan Sri Al Amin.
Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Tenaga Dokter di Indonesia
Ditempat yang sama, Direktur PT RPE Nengah Rama Gautama mengapresiasi dukungan pemerintah melalui kementerian ESDM dan kesediaan PTPN dalam pelaksanaan proyek Energi Baru Terbarukan di Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan berkelanjutan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, pemerintah Indonesia dan merasa terhormat dapat bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara," ujarnya.
Nengah menambahkan, dukungan yang diberikan sangat berharga bagi proyek-proyek yang akan datang dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber : rm.id