NEWS24.CO.ID

Nasional

Kremlin Tak Mau Negara Lain Ikut Campur Soal Pemilu Rusia

NEWS24.CO.ID

Kremlin Tak Mau Negara Lain Ikut Campur Soal Pemilu Rusia Kremlin Tak Mau Negara Lain Ikut Campur Soal Pemilu Rusia
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan, Rusia tak ingin ada negara mana pun yang mencoba ikut campur proses pemilu di negaranya. Serta mempengaruhi masyarakat Rusia, dalam memilih wakil rakyat yang duduk di parlemen ataupun kantor kepresidenan.

“Kami memilih parlemen. Kami memilih presiden kami. Kami punya hak memilih atau tidak memilih presiden, sesuai keinginan kami. Saya tidak ingin negara lain ikut campur dalam pilihan kami, preferensi kami,” tegas Peskov, dalam wawancara dengan Sky News, seperti dikutip TASS, Rabu (8/5/2024).

Ditanya soal tidak adanya oposisi di Rusia, Peskov mengatakan, oposisi di dalam negeri jelas ada.

“Kondisinya jauh lebih sulit saat ini, karena kita berada dalam kondisi perang. Anda tahu, kita memulai operasi militer khusus dua tahun lalu untuk mencapai tujuan dan mengamankan diri kita, juga untuk generasi mendatang. Serta mengamankan arsitektur keamanan benua terhadap ancaman yang datang dari Ukraina, NATO, dan sebagainya,” jelas Peskov.

Baca juga : Kemenperin Lagi Susun Aturan Impor Ban

Untuk kelima kalinya, Vladimir Putin (71) dilantik menjadi Presiden Rusia, di Istana Kremlin, Moskow, Selasa (7/5/2024).

Upacara pelantikan tersebut dimulai dengan pengenalan bendera nasional Rusia, bendera presiden, konstitusi Rusia, dan lambang presiden Rusia di Aula St. Andrew.

Total 2.600 orang diundang ke upacara tersebut.

Putin yang memenangkan Pemilu Maret 2024 dengan perolehan 87,28 persen suara, akan menjadi presiden selama enam tahun ke depan.

Baca juga : Waka MPR Basarah Desak Polri Tangkap Pelaku Kekerasan Di Kampus Pamulang

Putin pertama kali menjadi orang nomor satu di Rusia pada tahun 2000. Dua masa jabatan pertamanya sebagai presiden, masing-masing berlangsung selama empat tahun. Sesuai amandemen konstitusi Rusia, masa jabatan presiden diperpanjang menjadi enam tahun.

Dalam pidatonya di Kremlin, Putin menyampaikan terima kasih kepada rakyat dan pasukan Rusia yang berjuang untuk bangsa.

Putin memastikan tetap mengutamakan kepentingan dan keamanan rakyatnya. Rusia, kata Putin, akan menentukan nasib sendiri demi generasi saat ini dan masa depan.

Dalam kesempatan tersebut, Putin juga menyatakan sikapnya untuk tidak menolak dialog dengan negara-negara Barat.

Baca juga : SIM Keliling Tangerang Kota Senin 6 Mei, Cek di Sini Lokasinya

“Saya siap melakukan pembicaraan mengenai keamanan dan stabilitas strategis, hanya jika tidak ada “kesombongan” dari Amerika Serikat dan sekutunya," tutur Putin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id

Loading...

Related Article