NEWS24.CO.ID

Nasional

Konsul Haji Minta Maktab Pahami Latar Belakang Jemaah Haji Indonesia

NEWS24.CO.ID

Konsul Haji Minta Maktab Pahami Latar Belakang Jemaah Haji Indonesia Konsul Haji Minta Maktab Pahami Latar Belakang Jemaah Haji Indonesia
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Nasrullah Jasam meminta para pemimpin maktab untuk memahami latar belakang jemaah haji Indonesia. Latar belakang itu mencakup kultur, budaya, pendidikan, termasuk usia dan profesi.

Pesan ini disampaikan Nasrullah saat memberikan materi pada Bimbingan Teknis (Bimtek) terintegrasi yang diselenggarakan KUH KJRI Jeddah bersama Masyariq (perusahaan penyedia layanan di Arab Saudi), di Jeddah, Senin (6/5). Bimtek diikuti koordinator wilayah pada Daerah Kerja Bandara, Makkah, dan Madinah, serta penghubung dan pengurus maktab.

Jemaah haji Indonesia terbagi dalam 73 maktab. Maktab adalah pihak ketiga yang diberi amanah Masyariq untuk memberikan layanan kepada jemaah haji. Untuk menjalankan tugasnya, maktab harus memiliki izin dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Setiap maktab mengutus tiga orang, terdiri atas ketua dan dua wakil. Sehingga, total ada 219 peserta dari 73 maktab yang mengikuti Bimtek.

Baca juga : Tantangan Demokrasi Pancasila Menuju Indonesia 2045

“Para pimpinan maktab harus memahami latar belakang jemaah haji Indonesia, baik dari sisi kultur, pendidikan, usia, jenis kelamin, maupun profesi,” terang Nasrullah, seperti dikutip laman kemenag.go.id.

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota, terdiri atas 213.320 jemaah haji khusus dan 27.680 jemaah haji khusus. Nasrullah mengatakan, dari sisi usia, ada sekitar 45.000 jemaah haji Indonesia yang masuk kategori lansia (65 tahun ke atas).

“Jemaah haji Indonesia sangat beragam. Dari sisi pendidikan ada yang hanya lulusan sekolah dasar, ada juga yang guru besar. Secara kultur juga beragam karena mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, secara pengalaman bepergian juga beragam. Tidak sedikit jemaah haji Indonesia yang belum pernah bepergian ke luar negeri,” sambungnya.

Baca juga : 3 Bandara Layani Fast Track untuk Jemaah Haji Indonesia, Terbanyak Sedunia

Nasrullah berharap, konteks keragaman jemaah haji Indonesia ini bisa dipahami oleh pengurus Maktab. Pemahaman itu penting agar proses pelayanan yang diberikan juga bisa memperhatikan keragaman yang ada.

Hal senada disampaikan Ketua Masyariq M Amin Indragiri. Dia menekankan agar para pengurus maktab bisa memperhatikan keragaman jemaah haji Indonesia dalam memberikan layanan. Selain itu, Amin juga menekankan pentingnya profesionalisme kerja dalam melayani jemaah haji.

“Kami mewakili Masyariq meminta agar maktab bekerja secara profesional,” tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id

Loading...

Related Article