NEWS24.CO.ID

Nasional

Erick BUMN Beli Dolar Sesuai Kebutuhan Saja

NEWS24.CO.ID

Erick  BUMN Beli Dolar Sesuai Kebutuhan Saja Erick BUMN Beli Dolar Sesuai Kebutuhan Saja
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan semua perusahaan pelat merah untuk mengantisipasi dampak gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Ia pun meminta BUMN agar membeli dolar secara tepat dan bijak.

Dalam keterangan resminya, Erick menjelaskan, tingkat inflasi di Amerika Serikat yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi. Situasi perang antara Iran dan Israel membuat harga energi global akan sulit turun. Hal ini membuat Bank Sentral di seluruh dunia merespons dengan menunda kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan.

Akibatnya, terjadi capital outflow dari negara berkembang dan membuat kenaikan imbal hasil obligasi, kenaikan suku bunga pasar dana (funding market), dan akhirnya kredit. Saat ini, imbal hasil obligasi negara sudah di 6,98 persen.

Baca juga : Bahas Kereta Cepat, Luhut Ajak Menlu China Makan Duren

Menghadapi situasi itu, Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dolar dengan tepat guna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.

"Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, bukan memborong. Intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dolar saat ini," papar Erick, Jumat (19/4/2024).

Erick menambahkan, hal ini sejalan dengan yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam mengantisipasi dampak lanjutan dari gejolak geopolitik dan ekonomi global.

Baca juga : Prabowo Larang Pendukungnya Turun Ke Jalan

Pemerintah telah memiliki instrumen dalam bentuk devisa hasil ekspor yang ingin ditempatkan di dalam negeri. Selain itu, Pemerintah menginginkan impor konsumtif dapat ditahan dulu dalam situasi saat ini.

"Untuk itu, pengendalian belanja dan impor BUMN harus dengan prioritas dan sesuai dengan kebutuhan yang paling mendesak," imbuh Erick.

Untuk BUMN-BUMN yang memiliki eksposur impor dan memiliki utang dalam denominasi dolar AS, Erick mengingatkan para direksinya agar lebih awas dan tidak membeli dolar secara berlebihan dan menumpuk.

Baca juga : Ketua KPU Jadi Bahan Gunjingan Netizen

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan, Erick tidak pernah meminta perusahaan-perusahaan pelat merah untuk memborong dolar AS di tengah konflik Iran-Israel. Arya mengatakan, yang dimaksud Erick adalah agar BUMN-BUMN dapat mengoptimalkan pembelian dolar AS. Ia mencontohkan, jika ada BUMN yang memiliki utang dan harus dibayar dengan dolar AS, maka perusahaan itu harus membeli dolar secara optimal.

"Harus optimalkan untuk saat pembayaran, dia tepat pembayarannya. Jadi bijak, bukan BUMN-BUMN disuruh borong dolar," kata Arya, melalui keterangan resmi, Jumat (19/4/2024).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id

Loading...

Related Article