NEWS24.CO.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta event organizer (EO) dan semua pihak untuk mengambil pelajaran dari tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan, dan festival musik Berdendang Bergoyang yang ramai di Senayan, Jakarta Selatan. Dia juga mendesak jajarannya untuk mengevaluasi izin untuk agenda publik serupa.
“Saya menugaskan Ibu Rizki Handayani (deputi pelaksana kegiatan dan produk pariwisata Kemenpar) untuk melakukan evaluasi dan pengarahan kepada penyelenggara acara agar benar-benar mematuhi daya dukung, sistem peringatan dini, dan memastikan ketersediaan jalur evakuasi dan CPR,” tegas Sandiaga.
Read More : Serial The World of the Married Versi Indonesia, Mendua Soroti Perselingkuhan Rumah Tangga
Menurutnya, setiap event organizer harus bisa mempublikasikan dan mengelola keramaian dengan baik agar tidak terjadi kecelakaan. Ia juga mengingatkan agar tetap mematuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE).
Dalam tragedi Halloween Itaewon pada hari Sabtu, 29 Oktober, setidaknya 154 orang meninggal pada hari Senin karena kerumunan massa saat orang memadati jalan-jalan dan gang-gang sempit di Distrik Itaewon untuk merayakan Halloween.
Read More : 4 Anggota Cedera Syuting Iklan, Puma Korea Minta Maaf ke NCT 127
Di Indonesia, konser musik Berdendang Bergoyang menyita perhatian publik karena penontonnya melebihi kapasitas.
Hari ketiga festival pada hari Minggu, 30 Oktober, dibatalkan seperti yang diperintahkan oleh polisi.
Dikhawatirkan kelebihan kapasitas bisa membahayakan pengunjung.
Sandiaga Uno mengaku pihaknya telah memanggil sejumlah penyelenggara acara dan mengingatkan agar lebih disiplin dengan mengatur daya tampung pengunjung. “Kami telah memanggil semua EO untuk briefing,” katanya.
***