NEWS24.CO.ID

Nasional

Keretakan Dalam Relawan Jokowi

NEWS24.CO.ID

Keretakan Dalam Relawan Jokowi Keretakan Dalam Relawan Jokowi
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.IDSejumlah kelompok relawan Joko Widodo memiliki pendirian berbeda terkait gagasan perpanjangan masa jabatan presiden. Pembicaraan tentang Jokowi yang akan menjabat untuk ketiga kalinya dianggap sebagai saran yang tidak sah. 

Tidak semua kelompok relawan untuk Joko Widodo sejalan dengan gagasan perpanjangan masa jabatan presiden. Jokowi Mania (Jorman), salah satu barisan relawan Presiden sejak pemilihan presiden 2014, menyatakan bahwa mereka akan melawan gerakan apa pun untuk mewujudkan perpanjangan masa jabatan presiden. 


Read More : BRI Liga 1 Kabar Baik Stefano Dan Beckham Siap Tampil Lawan Persebaya

Ketua Jorman, Immanuel Ebenezer, dengan tegas mengatakan akan membubarkan organisasi jika wacana seperti itu terus didengungkan. 

“Dan kami akan memimpin [gerakan] di jalan-jalan untuk melawan tindakan tidak sah seperti itu,” kata Immanuel. 

Wacana perpanjangan masa jabatan Joko Widodo yang biasa dikenal dengan Jokowi selama tiga periode kembali mengemuka. Kali ini mengemuka dalam Musyawarah Rakyat (Musra) yang merupakan forum yang digelar relawan Pro Jokowi (Projo) di Gelanggang Olahraga Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, pada 30 Agustus lalu. Jokowi juga hadir dalam acara tersebut.

Hasil rapat menyebutkan, perolehan suara yang mendukung mantan Wali Kota Solo itu paling tinggi dibandingkan dengan suara potensial calon presiden lainnya. Kandidat presiden internal populer lainnya yang mereka pilih, selain Jokowi, adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dengan 968 suara, diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di posisi ketiga dengan 921 suara. Tiga bakal calon lain dari hasil muktamar itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam forum tersebut, Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada para pendukungnya yang mengaku telah mendengarkan apa yang dicita-citakan masyarakat, termasuk pembicaraan mengenai perpanjangan masa jabatan presiden. “Ini forum rakyat. Orang-orang diizinkan untuk menyuarakan pandangan mereka bukan? Seharusnya tidak menjadi masalah jika seseorang berbicara tentang tiga istilah. Itu hanya wacana. Siapapun boleh mengemukakan pendapatnya,” kata Presiden. Namun, dia menegaskan pandangannya untuk mematuhi konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden. “Sekali lagi, saya akan selalu mematuhi konstitusi dan kehendak rakyat.”

Immanuel Ebenezer berharap Jokowi akan menunjukkan ketegasan dalam mengakhiri gagasan seperti itu dan mendorong bawahannya untuk tidak lagi mengkampanyekan perpanjangan masa jabatan ketiga Jokowi. Sebagai relawan yang mendukung Presiden, kata Immanuel, Jorman tidak berniat membawa dosa politik ke generasi mendatang jika dipaksakan. 

Dia menegaskan, konstitusi membatasi masa jabatan presiden menjadi dua periode, yang disebutkan dalam Pasal 7 UUD 1945. “Ini prinsip yang tidak ingin kami langgar, dan masa jabatan presiden harus dibatasi.”


Read More : HUT Ke 63 Pj Heru Harap Bank DKI Bisa Wujudkan Jakarta Kota Global

Basis sukarelawan Jokowi lainnya, Solidaritas Merah Putih, telah menggemakan pandangan serupa. Ketua Silfester Matutina menyatakan tidak setuju dengan perpanjangan masa jabatan presiden. “Negara ini masih menghadapi krisis. Orang-orang masih berjuang. Mengapa perlu melakukan politik praktis seperti itu?” dia berkata.

Silfester mengakui adanya beberapa relawan Jokowi yang mendambakan wacana tersebut tetap hidup. “Daripada [mendorong] tiga masa jabatan presiden, kami sebenarnya berharap koalisi pemerintah saat ini cukup solid untuk menghasilkan calon presiden yang sesuai dengan keinginan masyarakat,” tambahnya. 

Dia berpendapat, koalisi internal di lingkungan pemerintah saat ini cukup kuat. Untuk memenangkan pemilihan umum 2024, jelasnya, Presiden Jokowi hanya perlu memperkuat koalisi yang sudah terbentuk untuk mencegah perpecahan yang muncul saat ini. 

Presiden Jokowi, kata dia, tinggal menghitung bagaimana pembagian genap untuk jabatan seperti capres-cawapres dan menteri negara ke parpol dalam koalisi. ” bantah Silfester.

Solidaritas Merah Putih, jelasnya, telah berkonsolidasi dengan sejumlah pimpinan partai untuk menolak gagasan Jokowi tiga periode. Menurut Silfester, memperkuat jajaran koalisi pemerintah saat ini lebih baik daripada memaksakan gagasan untuk menambah masa jabatan presiden lagi. “Kami telah membangun komitmen agar wacana ini segera berakhir,” kata penanggung jawab gerakan tetap setia pada konstitusi yang disebut-sebut 'Gerakan Setia Tegak Lurus 2024 Ikut Komando Jokowi' atau gerakan untuk tetap setia dengan 2024 di bawah pemerintahan Jokowi. memerintah.

Hal senada disuarakan oleh Seknas Jokowi, di mana Ketua Umum Rambun Tjajo menyatakan urgensi untuk mengakhiri gagasan yang telah disuarakan oleh relawan Jokowi lainnya. 

enurut dia, Seknas menilai kelompok relawan harus tunduk pada konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode. “Tidak ada dasar hukumnya kalau inkonstitusional,” katanya. 

Rambun mengatakan, alih-alih memperdebatkan wacana kontroversial masa perpanjangan masa jabatan presiden, para relawan Jokowi seharusnya menciptakan kegiatan yang lebih produktif. Apalagi di masa sekarang ini dimana pemerintah sedang fokus untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh penduduk Indonesia yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. “Kami menolak untuk bergabung dengan debat itu karena tidak produktif dan tidak berguna.” 

Ketua Projo Budie Arie Setiadi mengakui konstitusi membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode. Namun, dia yakin dukungan yang saat ini ditunjukkan kepada Jokowi untuk mencalonkan diri lagi sebagai calon presiden tidak dilarang. Dia mengklaim bahwa wacana perpanjangan masa jabatan presiden adalah produk mendengarkan apa yang dicita-citakan masyarakat umum. “Dukungan Jokowi untuk ketiga kalinya terdengar di mana-mana,” kata Budie yang didapuk menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. ***

Loading...

Related Article