NEWS24.CO.ID - Bagi sebagian besar dari kita, partikel terbesar di Tata Surya adalah bintang yang berkali-kali lipat lebih besar dari semua planet yang disatukan.
Tetapi ada bintang-bintang di Alam Semesta yang berkali-kali lebih masif dari Matahari.
Betelguese adalah salah satunya.
Read More : Inilah Bahaya Memakai Aplikasi Bajakan Menurut Praktisi Keamanan IT
Bintang raksasa itu 14 kali lebih besar dari Matahari. Jaraknya hanya 700 tahun cahaya dari Bumi. Sekarang para ilmuwan telah menemukan bahwa bintang raksasa merah itu berubah warna.
Betelguese adalah salah satu bintang paling terang di langit malam.
Read More : Perusahaan Induk TikTok, ByteDance, Makin Serius Masuki Ruang Virtual Reality
Para peneliti menjelajahi catatan kuno dan menemukan penyebutan bintang dalam teks Cina berusia 2000 tahun.
Pada 100 SM, seorang peramal di istana dinasti Han menyebutkan bahasa Betelguese dalam catatannya. Tapi dia menyebut bintang itu berwarna kuning, menjelang akhir hidupnya.
Read More : Inilah Bahaya Memakai Aplikasi Bajakan Menurut Praktisi Keamanan IT
Peramal itu mengatakan, selama masa jayanya, Betelguese menggabungkan hidrogen menjadi helium. Tapi sekarang, dengan menipisnya hidrogen, Betelguese menjadi merah dan menggabungkan helium menjadi karbon dan oksigen.
Studi tentang perubahan warna bukan untuk hiburan umum tetapi memberi para ilmuwan perkiraan yang lebih baik tentang sisa hidupnya.
Di akhir hidupnya, Betelguese akan meledak dalam supernova.
Berdasarkan penelitian, para peneliti berpikir bahwa supernova itu berjarak 1,5 juta tahun. ***