NEWS24.CO.ID - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Tjahjo Kumolo tutup usia pada pukul 11.00 WIB. Kabar ini dibenarkan oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. "Benar (Tjahjo Kumolo meninggal, red). Saya juga dapat info yang sama," kata Djarot pada VOI , Jumat, 1 Juli.
Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meninggal dunia di RS Abdi Waluyo.
Read More : Erupsi Gunung Ruang Batalkan Penerbangan Scoot AirAsia Malaysia Airlines
Tjahjo mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan intensif dalam melawan penyakit infeksi yang menyebar ke paru-parunya. Kondisi kesehatan Tjahjo dikabarkan sempat membaik dan stabil beberapa hari lalu, hingga kini dipanggil oleh sang Maha Kuasa.
Dikutip dari Mayo Clinic Jumat, 1 Juli, infeksi paru-paru seperti yang dialami Tjahjo Kumolo terjadi ketika mikroba berbahaya seperti bakteri atau virus, masuk ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan. Bakteri dan virus ini biasanya menyebar melalui udara dan bekerja dengan cara mengalahkan sistem kekebalan tubuh.
Keparahan infeksi paru-paru berkisar dari tingkat ringan hingga mengancam jiwa. Meski bisa disembuhkan, penyakit ini dianggap berbahaya jika menyerang beberapa golongan. Seperti bayi, anak kecil, orang tua dengan usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat. Tergantung beberapa faktor, seperti jenis kuman yang menyebabkan infeksi, usia, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tanda dan gejala yang sering muncul mirip dengan pilek atau flu, tetapi terjadi lebih lama.
Read More : Warga Bogor Lebih Bahagia Sendi Fardiansyah Puji Kinerja Bima Arya
Sedangkan tanda gejala berat meliputi;
Melansir Healthline , infeksi paru yang menyerang umumnya bronkitis, pneumonia, dan bronkiolitis. Ketiga jenis tersebut disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyerang paru-paru. Identifikasi jenis infeksi penting dilakukan untuk menentukan pengobatan.
Tidak semua infeksi paru-paru tidak dapat terhindar. Namun penyebarannya bisa diminimalisir dengan cara;
Perlu diingat, infeksi paru-paru dapat menyebar melalui batuk, bersin, dan kontaminasi pada benda. Praktik gaya hidup bersih dapat membantu mencegah penyebaran pneumonia atau risiko tertular.