NEWS24.CO.ID - Data terbaru IQAir, badan pemantauan kualitas udara internasional, menempatkan ibu kota Jakarta sebagai kota paling tercemar di dunia dengan skor 193 pada indeks kualitas udara pada Senin pagi akibat PM2. .5 konsentrasi mencapai 27,4 kali di atas pedoman tahunan WHO, berukuran 136,9 gram per meter kubik.
Read More : AHY Terpilih Kembali Jadi Ketum Demokrat, Perkuat Jalinan dengan Prabowo
Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), konsentrasi PM2.5 yang membakar berasal dari berbagai faktor seperti emisi dan sumber lokal seperti transportasi, pemukiman, dan kawasan industri yang terletak di dekat ibu kota.
Read More : Jaksa Ungkap Skandal Korupsi PT. Pertamina, Dirut Kedua Ditetapkan Tersangka
Selain itu, pergerakan polutan udara juga dipengaruhi oleh pola angin yang berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain yang dapat mempengaruhi pengukuran. Kelembaban udara yang lebih tinggi juga dapat mempengaruhi jumlah PM2.5 yang terkonsentrasi di udara.
Secara global, Jakarta memimpin daftar IQAir kota dengan kualitas udara terburuk di atas Santiago (175) dan Johannesburg dengan 158. Situs web ini menempatkan Kabupaten Sedingin yang terletak di Riau sebagai daerah dengan udara terbersih di Indonesia dengan skor 8 pada indeksnya.