NEWS24.CO.ID

Crime

Pria Asal Jakarta Ini Nekat Memperdagangkan Gadis Muda Dari Jambi

NEWS24.CO.ID

Foto : Tempo Foto : Tempo
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Ayah dua anak berusia 52 tahun, Sudin alias Koko, ditahan polisi karena diduga melakukan perdagangan seks anak asal Kota Jambi . Korbannya adalah gadis-gadis muda, usia mereka antara 13 dan 15.

Kasus tersebut terungkap setelah seorang nenek asal Jambi melaporkan cucunya hilang. Anak, 13, kembali dengan dua gadis muda lainnya. Mereka mengatakan mereka terjebak di sebuah hotel di Jakarta.


Read More : Kades di Asahan Dibacok Saat Hendak Salat di Masjid

Gadis-gadis itu dibawa ke Jakarta oleh seorang wanita (36) dan putrinya ARS (15), dan diperkenalkan kepada Sudin yang memeriksanya ke Hotel All Sedayu di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Gadis-gadis itu mengatakan dia memperkosa mereka dan membayar mereka masing-masing Rp3,5 juta, di mana Rp700.000 diambil oleh ARS dan Rizqi.

Sudin mencegah gadis-gadis itu pergi, tetapi mereka berhasil melarikan diri. Polisi menangkap ARS dan Rizqi sehari setelah menerima laporan. Aparat kepolisian Jambi terbang ke Jakarta untuk menangkap Sudin.

Wakapolda Jambi, Aj. sr. Rully Andi Yunianto, mengatakan polisi mengira laporan Mentari adalah kasus anak hilang. "Kami kaget setelah mereka mengatakan diperkosa," kata Rully, Selasa, 11 Januari.


Read More : 3 Pengedar Narkoba Ditangkap Karena Pasok 112 Kilogram Ganja untuk Malam Tahun Baru

Dari pelacakan digital, terungkap sekitar 30 gadis muda menjadi korban Sudin. Mereka berusia antara 13 dan 15 tahun. Sudin sering meminta rekan-rekannya mengirimkan foto kartu pelajar putri sebagai bukti bahwa mereka masih duduk di bangku SMP.

Sumber yang mengetahui pemeriksaan polisi terhadap Sudin dan tersangka lainnya mengatakan, ada indikasi bahwa jumlah korban sebenarnya 64 orang. Beberapa di antaranya dari luar Kota Jambi.

Rully enggan berkomentar soal banyaknya korban, namun membenarkan ada kemungkinan lebih dari 30 anak menjadi korban Sudin dan jaringan perdagangan anak-nya.

"Kami masih mengembangkan kasus ini untuk melihat apakah ada sindikat lain yang terlibat dan apakah ada korban lain," katanya.

Rosa Rosilawati, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Badan Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Jambi , mengatakan pihaknya memberikan bantuan psikologis kepada para korban. Beberapa korban juga telah diperiksa kesehatannya. Menurut Rosa, sebagian besar korban jaringan perdagangan seks berasal dari keluarga miskin. Keadaan ekonomi dan usia yang masih muda membuat mereka tidak bisa menolak bujukan Sudin dan kaki tangannya. "Kami terus mendampingi mereka agar tidak menjadi korban seumur hidup," katanya.

Loading...

Related Article