NEWS24.CO.ID

Riau

Kota Pekanbaru Kembali PPKM Level II, Karena Claster Sekolah dan Vaksin Lansia

NEWS24.CO.ID

vaksinasi lansia vaksinasi lansia
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID -Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Pekanbaru Riau sudah dimulai sejak dua bulan lalu, dengan pembelajaran terbatas. Namun pemerintah Kota tetap mengingatkan untuk tetap menjaga dan menerapkan prokes.

Sekolah bersama guru harus memastikan semua prosedur berjalan sesuai  protokol kesehatan (prokes) yang telah diterbitkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru. Jika ada kepala sekolah yang lalai dan tidak menerapkan PTM sesuai standar prokes di sekolah, maka bisa berujung pemberian sanksi. 

Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Selasa (7/12/2021), mengatakan, pihaknya sudah sering menegur pada kepala sekolah negeri agar memperketat prokes. Bila lalai, maka para kepala sekolah negeri itu akan dievaluasi.

"Sejak dimulainya PTM terbatas di Kota Pekanbaru dinas pendidikan telah mengumpulkan seluruh kepala sekolah negeri maupun swasta. Mereka diminta memastikan PTM berjalan sesuai prokes," ujarnya.

Di samping itu, para kepala sekolah diminta mencatat setiap persoalan yang muncul. Penerapan prokes harus sesuai prosedur. Walau sudah sering diingatkan masih saja ada yang lalai sehingga munculnya claster covid-19, seperti yang terjadi di sebuah sekolah swasta, dengan murid terpapar ratusan.

Akibat hal ini, Pemerintah pusat menyatakan Pekanbaru kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 setelah dua pekan lalu menerapkan PPKM level 1. 

Penyebab kembalinya Pekanbaru ke PPKM level 2 adalah munculnya klaster sekolah (SMP dan SMA Abdurrab) pada 26 November 2021 lalu.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai rapat evaluasi PPKM di ruang rapat Multimedia, Selasa (7/12/2021), mengatakan, Pekanbaru kembali ke PPKM level 2 mulai hari ini hingga 23 Desember. Hal ini dikarenakan Pekanbaru belum tercapai target untuk vaksinasi warga lanjut usai (lansia). 

Walaupun, Pemko Pekanbaru sudah maksimal melakukan vaksinasi bagi lansia. Namun sampai hari ini, target vaksinasi lansia yang disyaratkan belum dapat tercapai. 

"Hal lain yang mempengaruhi yaitu munculnya klaster sekolah yang terjadi pada pekan lalu. Pencapaian kontak erat 1 banding 14 tak tercapai," sebut Firdaus. 

Pelacakan kontak erat sulit dilakukan karena sekolah itu memiliki asrama. Meski begitu, peserta didik yang terpapar memang tak banyak berkontak di luar. 

"Sehingga, kami tak bisa mencapai target kontak erat. Kalau pada PPKM level 2, (pelacakan kontak era) bertambah lagi menjadi 1:15," ucap Firdaus. 
(Almi Fitri)
 

Loading...

Related Article