NEWS24.CO.ID

International

Sydney Cabut Jam Malam, Warga yang Tidak Divaksin, Tidak Bisa ke Kafe dan Restoran

NEWS24.CO.ID

Foto : VOI Foto : VOI
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Aturan jam malam yang diberlakukan di Sydney akan berakhir pada Rabu malam waktu setempat, memberikan nafas bagi dua juta orang di 12 wilayah pinggiran Sydney yang terkena aturan ini lantaran penyebaran COVID-19 varian Delta.

Langkah ini seiring dengan pengumuman suksesnya tingkat vaksinasi COVID-19 dosis pertama yang tembus 80 persen dari populasi orang dewasa, dengan mereka yang sudah menerima dosis lengkap sebanyak 48 persen.


Read More : Serial The World of the Married Versi Indonesia, Mendua Soroti Perselingkuhan Rumah Tangga

Kendati berada di atas rata-rata vaksinasi COVID-19 nasional yang baru 43 persen, namun angka tersebut masih jauh di abwah level 70 persen yang memungkinkan untuk pelonggaran pembatasan sejak diberlakukan tiga bulan lalu.

Pihak berwenang berharap untuk mencapai tingkat 70 persen sekitar pertengahan bulan depan, dan berencana untuk melonggarkan lebih banyak pembatasan setelah naik menjadi 80 persen.

"Stabilisasi dan penurunan di beberapa area yang menjadi perhatian menyenangkan dan kami berada pada tahap kritis. Tetapi, saran terbaik yang kami miliki adalah terlalu dini dan terlalu berisiko untuk melakukan sesuatu lebih jauh hari ini," kata Perdana Menteri New South Gladys Berejiklian dalam keterangannya di Sydney, mengutip Reuters Rabu 15 September.

Dilanda wabah varian Delta yang begitu hebat baru-baru ini, memaksa Sydney dan Melbourne berada di bawah penguncian ketat, jumlal total kasus virus corona Australia tetap rendah dibandingkan dengan banyak negara lain, dengan sekitar 78.600 kasus dan 1.116 kematian.


Read More : 4 Anggota Cedera Syuting Iklan, Puma Korea Minta Maaf ke NCT 127

Berejiklian memperingatkan, saat jumlah vaksinasi di negara bagian tersebut mencapau 7i persen, orang yang divaksinasi dijanjikan lebih banyak kebebasan. Sebaliknya, mereka yang tidak divaksinasi akan melanggar hukum jika memasuki tempat-tempat umum.

"Ini hitam dan putih. Jika Anda tidak divaksinasi, Anda tidak bisa pergi ke restoran, Anda tidak bisa pergi ke kafe," tegas PM New South Wales, mendesak mereka yang tidak divaksinasi untuk segera disuntik.

New South Wales, pusat wabah varian Delta Australia, melaporkan sedikit peningkatan infeksi baru menjadi 1.259, mayoritas di Sydney, dari 1.127 pada Selasa, dengan 12 kematian baru dilaporkan.

Negeri Kangguru diketahui sedang berjuang untuk memadamkan gelombang infeksi ketiga yang telah melanda dua kota terbesarnya, Sydney dan Melbourne, dan ibu kota Canberra, memaksa hampir setengah dari 25 juta penduduk negara itu melakukan pembatasan ketat di rumah.

Sementara, Negara Bagian Victoria yang bertetangga pada hari Rabu mengatakan kasus baru turun untuk hari kedua berturut-turut menjadi 423 kasus baru karena tingkat vaksinasi dosis pertama mendekati tingkat 70 persen, sekitar seminggu lebih cepat dari jadwal, di mana beberapa pembatasan pada batas perjalanan dan olahraga di luar ruangan akan dilonggarkan.

Kondisi berkebalikan terjadi di Ballarat, sebuah kota regional 115 km barat laut Melbourne, yang akan memasuki penguncian satu minggu mulai Rabu malam, setelah empat kasus baru COVID-19 terdeteksi, kata pihak berwenang.

Melbourne, ibu kota negara bagian, berada dalam penguncian yang diperpanjang sementara sebagian besar wilayah regional di Victoria keluar dari pembatasan ketat tinggal di rumah minggu lalu.

Loading...

Related Article