NEWS24.CO.ID

Economy

Bantuan Produktif, Transformasi Digital Untuk UMKM Agar Mampu Bangkit di Tengah Pandemi

NEWS24.CO.ID

Foto : JakartaGlobe Foto : JakartaGlobe
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Penyaluran bantuan dan transformasi digital merupakan salah satu dari sekian banyak strategi pemerintah untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah, atau UMKM, bertahan dari pandemi.

UMKM menyumbang 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia. Kontribusi mereka terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sekitar 61 persen. Namun, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah berdampak pada usaha kecil ini.

Oleh karena itu, pemerintah segera mengambil tindakan dengan meluncurkan berbagai program untuk membantu UMKM tetap tangguh, kata Fiki Satari, Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM, dalam sebuah pernyataan, Selasa.

Diantaranya adalah bantuan keuangan atau yang disebut dengan bantuan produktif presiden untuk 12,8 juta usaha mikro.


Read More : Mamangbet Situs Paling Bagus Depo 5000 Aja Jepe Terus

Pemerintah juga mengucurkan pinjaman usaha, dan sekitar 54 persen telah terserap. Ada juga bunga nol persen bagi mereka yang membutuhkan. UMKM bisa cek website resmi Kementerian Koperasi atau akun media sosial untuk lebih jelasnya, tambahnya.

Untuk memperluas akses pasar, pemerintah harus mendapatkan 40 persen barang dan jasa dari UMKM. Lebih dari 200.000 UMKM sekarang memenuhi pesanan pengadaan ini. Pemerintah juga telah mengalokasikan 30 persen ruang publik, sementara juga memangkas sewa untuk UMKM, menurut Fiki.

Transformasi Digital

Dengan pelanggan tinggal di rumah, transformasi digital telah menjadi keharusan bagi bisnis. Platform digital dapat membantu memperluas akses pasar. Bisnis dapat menghemat uang karena mereka tidak perlu lagi menyewa kios yang sebenarnya. Dengan pasar, tidak perlu menuliskan pesanan. Data pelanggan juga dapat berguna saat merancang produk atau layanan baru, kata pendiri Kopi Tuku Andanu Prasetyo.

Menurut Fiki, usaha mikro bisa dimulai dengan memanfaatkan media sosial atau aplikasi yang mudah digunakan. Misalnya, vendor di pasar segar dapat mulai menerima pesanan melalui panggilan video dan mengirim bahan makanan yang dikirimkan melalui layanan pemesanan kendaraan online. Sementara usaha kecil dapat bergabung dengan pasar homogen atau lokal. Usaha menengah didorong untuk memulai e-commerce skala besar atau nasional.

Pemerintah bahkan telah meluncurkan platform online — juga dikenal sebagai “Pasar Digital UMKM” — bagi UMKM untuk membantu pengadaan barang untuk badan usaha milik negara (BUMN).

“Dengan ‘Pasar Digital UMKM’, pemerintah membuka pintu bagi UMKM untuk masuk ke industri dan rantai pasok BUMN,” kata Fiki.


Read More : Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Lahan Terbatas, Mulai dari Pembenihan hingga Panen

Kreativitas dan Optimisme

Pendiri The Finery Report, Christine Laifa, menyerukan agar para pelaku bisnis menerapkan pola pikir kreatif mereka di tengah pandemi. “Menjadi kreatif adalah mampu memecahkan suatu masalah, menemukan solusi, dan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata Christine.

Misalnya, Kopi Tuku meluncurkan kopi sebotol satu liter, sehingga pelanggan dapat dengan mudah menikmati secangkir kopi di rumah. Senada dengan itu, Andanu menghimbau para pelaku usaha untuk lebih gesit, adaptif, dan inovatif. Meskipun masa-masa ini penuh tantangan, pandemi telah mendorong bisnis untuk menghasilkan ide. Situasi tersebut bahkan membuat para pelaku bisnis menyadari betapa pentingnya aset dan pelanggan setia, kata Adanu.

Selain itu, semangat kebersamaan dan gotong royong Indonesia berperan penting dalam menciptakan ekosistem bisnis yang sehat bagi UMKM. Dan dalam pernyataannya, Fiki, Andanu, serta Christine semuanya sepakat bahwa optimisme dan harapan sangat penting bagi UMKM untuk bangkit kembali.

Loading...

Related Article