NEWS24.CO.ID

Nasional

Eijkman Temukan Varian Delta Plus Covid-19 di Indonesia

NEWS24.CO.ID

Foto : AntaraNews Foto : AntaraNews
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Direktur Eijkman Institute for Molecular Biology, Amin Subandrio mengatakan, varian Covid-19 Delta Plus (B.1.617.2.1 atau AY.1) sudah ada di Indonesia sejak tiga pekan lalu. Varian yang lebih berbahaya tersebut ditemukan di Jambi dan Mamuju, seperti dikutip Kompas, 28 Juli.

Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Soumya Swaminathan, mengatakan varian tersebut berpotensi resisten terhadap obat yang menyelamatkan jiwa.


Read More : Muhaimin Syarif Penyuap Gubernur Malut Dicegah Ke Luar Negeri

Gejalanya antara lain batuk, diare, demam, sakit kepala, ruam kulit, perubahan warna pada jari tangan dan kaki, nyeri dada, sesak napas, sakit perut, mual, dan kehilangan nafsu makan.

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Intan Fauzi mendesak pemerintah mengambil langkah mitigasi dini menyusul temuan varian Delta Plus.

Pemerintah juga diharapkan memperkuat upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi Sars-Cov-2 melalui Whole Genome Sequencing (WGS) di Nusantara. Hal ini, menurutnya, menjadi dasar dalam membuat kebijakan kesehatan untuk menahan pandemi.


Read More : Dijamin Seru DJ Dan Selebgram Seksi Bakal Duel Di Octagon Minggu Ini

“WGS sebagai data keseluruhan sangat penting untuk penanganan pandemi, apalagi dengan penambahan kasus positif dan kematian per hari, serta pengadaan merek vaksin Covid-19 yang akan digunakan,” kata Intan dalam keterangannya, Rabu, 28 Juli. 2021.

Loading...

Related Article