NEWS24.CO.ID

Sport

Jajak Pendapat Menunjukkan 60 Persen Orang Jepang Ingin Olimpiade Dibatalkan

NEWS24.CO.ID

Foto : The Jakarta Post Foto : The Jakarta Post
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Hampir 60 persen orang di Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan, jajak pendapat menunjukkan pada hari Senin, kurang dari tiga bulan sebelum Olimpiade akan dimulai.

Jepang telah memperpanjang keadaan darurat di Tokyo hingga akhir Mei dan sedang berjuang untuk menahan lonjakan kasus COVID-19, menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang apakah Olimpiade harus dilanjutkan. Olimpiade 2020, yang ditunda setahun karena pandemi, akan dibuka pada 23 Juli.

Survei yang dilakukan pada 7-9 Mei oleh harian Yomiuri Shimbun, menunjukkan 59 persen menginginkan Olimpiade dibatalkan.


Read More : Presiden FIFA Akan Kunjungi Indonesia untuk Pandu Transformasi Sepak Bola Nasional

Dari mereka yang mengatakan Olimpiade harus dilanjutkan, 23 persen mengatakan itu harus berlangsung tanpa penonton. Penonton asing telah dilarang tetapi keputusan akhir tentang kehadiran domestik akan dibuat pada bulan Juni.

Jajak pendapat lain yang dilakukan pada akhir pekan oleh TBS News menemukan 65 persen menginginkan Olimpiade dibatalkan atau ditunda lagi, dengan 37 persen memilih untuk membatalkan acara sama sekali dan 28 persen menyerukan penundaan lagi.

Jajak pendapat serupa pada April yang dilakukan oleh kantor berita Kyodo menemukan 70 persen menginginkan Olimpiade dibatalkan atau ditunda.


Read More : Presiden FIFA Akan Kunjungi Indonesia untuk Pandu Transformasi Sepak Bola Nasional

Pejabat tinggi Olimpiade John Coates mengatakan pada hari Sabtu bahwa sementara sentimen Jepang tentang Olimpiade "mengkhawatirkan", dia tidak dapat memperkirakan skenario di mana ekstravaganza olahraga tidak akan dilanjutkan.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah berulang kali berjanji untuk melanjutkan Olimpiade meskipun ada lonjakan kasus COVID-19, tetapi survei TBS menemukan tingkat dukungannya di 40 persen, mendekati rekor terendah yang ditandai awal tahun ini.

Pada hari Minggu, petenis Jepang Naomi Osaka mengatakan bahwa meskipun dia telah menunggu seumur hidupnya untuk mengikuti Olimpiade, risiko mengadakan Olimpiade Tokyo harus didiskusikan dengan hati-hati.

Loading...

Related Article