NEWS24.CO.ID

Opini

Membuka Aib Orang Lain Menurut Islam, dan Aib Yang Boleh Disampaikan Kepada Orang Lain

NEWS24.CO.ID

Ilustrasi umat lakukan ghibah. Ilustrasi umat lakukan ghibah.
https://swastikaadvertising.com/

sugarslot308

NEWS24.CO.ID - Aib berarti cacat atau memiliki kekurangan. Aib sesuatu yang buruk yang dapat mempermalukan seseorang ketika aib tersebut diketahui oleh orang lain. 

Islam melarang umatnya untuk mencari-cari kesalahan orang lain, sugarslot308 membuka aib orang lain yang termasuk dalam perbuatan ghibah sugarslot308 atau menggunjing, dan ghibah dalam Islam sama saja seperti memakan bangkai saudaranya yang sudah mati. 

Oleh karena itu para Ulama mengharamkan ghibah ini jika dilakukan tanpa adanya suatu kepentingan bahkah termasuk ke dalam kategori dosa besar.

Seperti firman Allah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka ‘memakan daging’ saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat:12).


Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pernah bersabda :

وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Artinya, Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” (HR. At Tirmidzi)


Aib diibaratkan seperti sebuah aurat, harus dijaga dan tidak boleh diumbar kepada orang lain. Karena dengan membuka aib orang lain secara tidak langsung kita sama seperti melakukan ghibah dalam Islam dan hal tersebut sama seperti membuka aib sendiri.

Telah dikatakan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bahwa Allah akan membuka aib seseorang yang suka membicarakan aib orang lain meskipun orang tersebut menyimpannya didalam lubang sekalipun.

Lalu pada suatu hari Rasulullah pernah bersabda kepada sahabatnya, yang artinya:

“Seluruh umatku akan diampuni kecuali al-Mujahirun” Lalu sahabat bertanya “Siapa itu Mujahirun, Ya Rasulullah?” Lalu Rasulullah menjawab, “Dia yang berbuat dosa dimalam hari dan Allah SWT . menutup aibnya. Tetapi kemudian pada pagi harinya ia membuka aibnya sendiri.”

Sebagai umat muslim kita juga dilarang untuk membicarakan aib diri sendiri. Maksud dari sabda Rasulullah yang tadi adalah, kita terkadang menceritakan aib diri sendiri kepada orang lain secara sengaja dan bahkan ada sebagian orang yang berbangga diri dengan menceritakan aibnya kepada orang lain padahal hal tersebut adalah perbuatan dosa dan hina.


Namun, berbanding terbalik, ada aib yang diperbolehkan untuk dibicarakan dan di beritahukan kepada orang lain jika hal itu diperlukan. 

Misalnya, seseorang membuka aib orang lain karena dirinya adalah seorang saksi pelaku kejahatan, maka orang yang menjadi saksi tersebut boleh membuka aib si pelaku kejahatan dimuka umum.

Atau, seorang korban yang mengatakan aib seseorang kepada orang lain sebagai bentuk meminta perlindungan. Dan seorang istri boleh membuka aib suaminya apabila sang suami tidak menunaikan kewajibannya dan tidak memenuhi hak istri serta melakukan tindak kekerasan, maka sang istri diperbolehkan membuka aib sang suami untuk mendapatkan hak dan perlindungan.

Jadi, dari beberapa dalil diatas dapat disimpulkan bahwa membuka aib orang lain menurut Islam adalah dilarang jika hal tersebut bertujuan untuk menjatuhkan dan mempermalukan orang lain, dan diperbolehkan apabila hal tersebut diperlukan untuk mendapatkan keadilan dan mengungkap kejahatan.

Dan dalam Islam setiap hal yang kita lakukan akan mendapatkan balasannya atau yang biasa disebut hukum karma dalam Islam, termasuk menyakiti hati orang lain, didalam Islam akan ada balasan menyakiti hati orang lain. Oleh sebab itu, sebagai muslim, lebih baik kita menjaga lisan dan perilaku selayaknya umat yang bertaqwa pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Yang perlu diingat agar kita tidak membicarakan aib orang lain adalah mungkin saja ini ujian yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada orang itu sehingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala tampakan kesalahan dan aib orang tersebut agar bisa menjadi contoh juga bagi kita dengan harapan kita dapat mengambil pelajaran dari apa yang tampak dari aib itu. 


Semoga bermanfaat.

 

 

Loading...

Related Article