NEWS24.CO.ID

International

Kisah Tragis Agen Mossad Israel Asal Australia yang Berhasil Dimanfaatkan Hizbullah

NEWS24.CO.ID

Ilustrasi logo Agen Mossad Israel. Ilustrasi logo Agen Mossad Israel.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Agen Mossad Israel sudah cukup disegani di kalangan mata mata di Timur Tengah. 

Sepak terjang agen Mossad Israel di Timur Tengah memang bukan isapan jempol belaka.

Di antara oknum agen Mossad Israel tersebut pernah terbukti melakukan praktik ganda dengan sejumlah lembaga intelijen di negara tertentu. 

 

Kematian agen Mossad Israel Ben Zygier, di penjara pada 15 Desember 2010 salah satu contoh. Dua tahun setelah kematiannya, misteri identitas tahanan yang bunuh diri di Penjara Ayalon, Israel, pada 2010 mulai terkuak.

Otoritas Israel mengakui bahwa tahanan yang dikenal dengan julukan “Tahanan X” adalah warga negara Australia.

 

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan  ABC , pria tersebut merupakan agen intelijen Mossad. Dugaan kuat dia bunuh akibat gantung diri.

Seperti dilansir republika.co.id,  Minggu, 6 September 2020, Kementerian Kehakiman Israel menyebut, pria 34 tahun ini bernama Ben Zygier. Dia juga dikenal bernama Ben Allen dan Ben Alon.   

 

“Alasan keamanan anak, identitasnya selama ini,” kata kementerian itu, seperti dilansir  Aljazirah,  Kamis (14/2/2012) silam.

 

Namun, tekanan politik dan desakan pemberitaan belakangan ini membuat otoritas Israel mengungkap identitas resmi Zygier. Menurut Israel, Zygier telah menjalani penahanan maksimum sejak 24 Februari 2010 silam atas berbagai dakwaan.  

 

Dia ditemukan bunuh diri di tahanannya dua tahun lalu, tepatnya pada 15 Desember 2010. Saat itu, pintu penyelidikan kasus kematiannya telah ditutup.  

 

Kementerian Kehakiman pun menyatakan, berdasarkan hasil yang diambil enam pekan lalu, mewajibkan Zygier bunuh diri. Hakim memerintakan kepada otoritas terkait untuk mengetahui kemungkinan adanya kelalaian dalam insiden ini.    

 

Selain itu, New York Times melaporkan, Zygier adalah satu dari tiga anggota Mossad asal Australia.

Zygier juga menjadi buronan intelijen internasional. Bahkan, dia dikabarkan sempat berkelana sampai ke Iran, Suriah, dan Lebanon.  

 

Alasan penangkapan terhadap Zygier memang masih dipertanyakan. Identitasnya sangat dirahasiakan. Bahkan, penjaganya pun tak tahu siapa dirinya.  

 

ABC memang mengatakan, Zygier telah direkrut Mossad. Media Australia Fairfax mengungkapkan, beberapa bulan di Israel, Zygier sedang diinvestigasi Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO) atas tuduhan paspor untuk tujuan mata-mata.    

 

Ketika cerita tentang “Tahanan X” mulai terbuka, media Israel menyebut pria itu menari di Penjara Ayalon dengan penjagaan tingkat maksimum.

ABC melaporkan, ruang selnya kamera pengawas yang di desain untuk mencegah Zygier bunuh diri.   

Anggota Parlemen Israel yang dihubungi BBC meyakini kasus ini terkait erat dengan keamanan nasional.

Mantan pekerja di Australia mengatakan, Zygier sudah menjadi Pengacara dan dia menggunakan waktunya untuk menceritakan saat dia berada di militer Israel.

 

ABC mengungkap, Zygier adalah keluarga Yahudi asal Melbourne. Dia bergabung dengan Angkatan Darat Zionis dan bermukim di wilayah Kibbutz, bagian utara Negeri Yahudi.

 

Zygier diduga bunuh diri setelah diketahui kontak dengan agen Hizbullah di Lebanon. Temuan ini terungkap dalam laporan berita Fairfax dan tim majalah Jerman Der Spiegel.  

 

Cerita ini bermula ketika Ben Zygier direkrut menjadi agen Mossad Israel 2004.

Awalnya, Zygier yang mendapatkan kewarganegaraan Israel pada pertengahan 1990-an yang ditugaskan di Eropa untuk menginfiltrasi perusahaan yang mempunyai jaringan bisnis dengan negara musuh, seperti Iran dan Suriah. 

 

Salah satu pemimpin eksekutif perusahaan yang diinfiltrasi Zygier menilai kelemahan agen Israel itu adalah kurang fokus. Dia akhirnya dikeluarkan dari perusahaan.  

 

Tidak berhasil mendapatkan yang diinginkan, Zygier kemudian ditarik dari lapangan dan ditempatkan di Tel Aviv pada 2007. Situasi ini memukul psikologi Zygier. 

Untuk membuktikan kembali reputasinya di tengah ketatnya persaingan sesama anggota Mossad, dia memulai 'nakalnya' misi tanpa memberitahukan atasan. 

 

Dia lalu mencoba merekrut anggota Hizbullah untuk menjadi agen ganda. Zygier sebelumnya telah mendapatkan informasi tentang seorang pria di timur Eropa yang dekat dengan gerakan Hizbullah. 

 

Zygier berharap mendapatkan informasi-informasi penting dari gerakan Syiah di Lebanon ini dan memberitahukannya ke Mossad. 

, Tanpa disadari, Zygier justru telah dimanfaatkan agen Hizbullah. Berbagai informasi mengalir dari Tel Aviv ke Beirut. Zygier melakukan kontak selama berbulan-bulan dengan agen itu. 

 

Untuk membuktikan bahwa dia benar agen Mossad, Zygier secara tak sengaja membocorkan nama agen-agen Israel di Lebanon. Kedua informan kemudian diketahui dengan nama Ziad al-Homsi dan Mustafa Ali Wadeh. Keduanya telah ditangkap pada 2009 lalu dan menunggu 15 tahun.   

Atas kesalahan fatal itu, Zygier terlarang 10 tahun penjara dan memupuskan harapannya untuk kembali ke Mossad. Diduga tak mampu memilih rasa malunya, dia lalu bunuh diri pada 15 Desember 2010. 

“Zygier ingin meraih sesuatu yang pada akhirnya berhasil mendapatkan,” pejabat tinggi Israel terkait kasus itu, seperti dikutip Sydney Morning Herald.   

 

Ronen Bergman, penulis untuk media Israel Yedioth Ahronoth, mengatakan Zygier memang meyakinkan sebagai Mossad. Hanya saja, informasi dari Zygier kepada Hizbullah lebih berharga.

"Hizbullah lebih pintar, lebih canggih, dan mampu memperoleh informasi dari Zygier," tulis Bergman, seperti dilansir ABC.

N24.

 

Loading...

Related Article