NEWS24.CO.ID

International

Pabrik Terpaksa Tutup Akibat Wabah Corona, dan Krisis Kondom Terjadi

NEWS24.CO.ID

Karex Berhad Malaysia Karex Berhad Malaysia
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID, MALAYSIA - Kelangkaan sejumlah alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, alat pelindung diri, dan cairan disinfektan terjadi. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang membuat peralatan untuk melindungi diri itu dengan caranya sendiri. 

Tapi, bukan hanya itu saja, kekurangan alat kesehatan seperti kondom juga terjadi.

Dilansir dari independent, salah satu perusahaan terbesar dunia, Karex Berhad Malaysia, selaku produsen terpaksa menutup operasionalnya.

Karex, yang memproduksi seperlima kondom secara global, harus menutup tiga pabriknya karena imbas karantina wilayah (lockdown) yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia.

Saat ini terjadi kekurangan stok 100 juta kondom yang biasa dipasarkan secara global oleh merek atau brand seperti Durex yang memasok lembaga-lembaga kesehatan seperti Layanan Kesehatan Nasional (National Heath System/NHS) Inggris, atau didistribusikan oleh program bantuan, seperti Dana Populasi PBB (UN Population Fund).

Meski pabrik dibuka kembali sejak awal bulan April, namun terbatas dengan tenaga kerja maksimal 50 persen akibat diberlakukannya social distancing.

"Butuh waktu untuk mengaktifkan lagi pabrik. Dan, kami akan berjuang untuk memenuhi permintaan pasar hanya dengan setengah kapasitas. Kami melihat adanya kekurangan kondom secara global di mana-mana. Itu sangat menakutkan," kata Kepala Eksekutif Karex Bhd Malaysia, Goh Miah Kiat.

Ia juga turut prihatin terhadap program kemanusiaan di berbagai negara. Menurutnya, mungkin akibat wabah virus ini bisa mengalami kekurangan kondom selama berbulan-bulan.

Goh memprediksi, kelangkaan pasokan ini tidak hanya terjadi dalam hitungan satu bulan, melainkan bisa berbulan-bulan jika keadaan tidak membaik.

"Kabar baiknya permintaan kondom masih sangat besar karena suka tidak suka, kondom tetap penting. Saat ini banyak orang yang tidak berencana memiliki anak. Tidak saat ini, di tengah ketidakpastian yang tinggi," ungkap dia.

Malaysia sendiri memberlakukan lockdown ini selama 14 hari hingga tanggal 14 April 2020 mendatang.

 

Loading...

Related Article