NEWS24.CO.ID

International

China Klaim Temukan 9 Vaksin, dan Satu Vaksin Tengah Diujicobakan

NEWS24.CO.ID

Ilustrasi Ilustrasi
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID -China mengaku tengah melakukan uji coba hasil temuan vaksin covid-19 melalui sebuah penelitian yang dilakukan Akademi Epidemiologi pimpinan ilmuwan bernama Chen Wei.

Hal tersebut diungkapkan duta besar China untuk Riyadh, Chen Weiqing, Rabu (18/3/2020). Vaksin yang ditemukan dipastikan sudah berstandar internasional. Semua tinggal diuji kepada manusia. Setelah itu, vaksin covid-19 akan diproduksi secara massal untuk disebarkan. 

Pembuat vaksin CanSino Biologics di Tianjin, timur laut China, pada Selasa (17/3/2020), mengatakan bahwa pihaknya tengah mencari relawan untuk percobaan klinis selama enam bulan dalam pengobatan yang telah dikembangkan bersama Academy of Military Medial Sciences.

"Vaksin tidak mengandung zat-zat infeksius, sangat aman, dan stabil, serta hanya membutuhkan satu inokulasi," kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hubei (CDC) sebagaimana dikutip South China Morning Post (SCMP).

Dalam penjelasannya, vaksin tersebut menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA) yang menyalin kode genetik virus dan bukan virus sebenarnya. Dan hingga saat ini, belum ada vaksin mRNA yang dicoba pada manusia.

Calon vaksin mRNA China, yang dikembangkan bersama dengan CDC China, Tongji University, dan Stermina di Shanghai, tengah menjalani uji coba vaksin itu pada hewan dan diperkirakan akan memasuki frase klinis pada pertengahan April mendatang.

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino dan Academy of Military Medical Sciences ini adalah yang terdepan dari 9 vaksin yang tengah dikembangkan oleh China.

"9 vaksin sedang dalam proses penyelesaian studi uji praklinis dan akan memasuki uji klinis pada bulan April", disebutkan oleh seorang ahli dan akademisi di Chinese Academy of Sciences, Wang Junzhi.

Beberapa diharapkan dapat berkembang dengan cepat daripada vaksin yang lain. 

"Penelitian dan pengembangan vaksin oleh China akan virus corona secara umum yang paling maju di dunia," klaim Wang Junzhi. 

Menurut Wang, perkembangan vaksin China tidak akan lebih lambat daripada negara-negara lain. Harapan pun muncul dengan upaya pengembangan vaksin ini, terutama bagi kelompok rentan seperti orang tua dalam menghadapi epidemi yang belum ditemukan obatnya ini.

Presiden China Xi Jinping juga telah meminta pengembangan vaksin virus corona dan obat-obatan penangkal lainnya untuk dipercepat.

Sekitar 1.000 ilmuwan China telah berupaya, dengan 9 vaksin yang dikembangkan melalui 5 pendekatan berbeda, termasuk vaksin tidak aktif, vaksin berbasis vektor virus, dan vaksin gen. Namun, vaksin tersebut harus memenuhi peraturan dan standar teknis atau persyaratan dari WHO, sebelum memulai uji klinis

Pengumuman China tengah mengembangkan 9 vaksin disampaikan satu hari setelah AS mengumumkan uji coba vaksin virus corona. Peserta pertama memulai fase uji coba untuk vaksin eksperimental yang didanai oleh US National Instituts of Health dan dikembangkan oleh startup bioteknologi, Moderna. (*)

Loading...

Related Article