NEWS24.CO.ID

Health

Bedak Johnson&Johnson; Ditarik Dari Pasar Karena Mengandung Ini

NEWS24.CO.ID

Bedak Johnson and Johnson ditarik dari pasasan karena mengandung asbes. Bedak Johnson and Johnson ditarik dari pasasan karena mengandung asbes.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Produsen farmasi Johnson&Johnson menarik produknya dari pasar mulai Jumat (18/10/2019) kemarin. Ini karena di dalam produk bedak bayi ikonik ini ditemukan kandungan asbes yang dapat memicu kanker ovarium dan jenis kanker lainnya.

Temuan kandungan asbes yang menimbulkan bahaya ini membuat konsumen di Amerika melakukan protes keras. Bahkan ribuan gugatan hukum didaftarkan karena merasa dirugikan oleh perusahaan.

“Kami memastikan lembaga FDA komitmen melindungi kesehatan masyarakat. Penarikan produk ini dilakukan karena mungkin semua orang telah telanjur menggunakan bedak bayi tersebut,” kata Komisaris FDA Dr. Ned Sharpless, seperti dikutip CNN, Minggu (20/10). pesiarqq

Menanggapi aksi gugatan itu, Johnson&Johnson menerbitkan pernyataan resminya dan melakukan penarikan produk karena ada tuntutan dari konsumen usai otoritas makanan dan kosmetik (FDA) Amerika Serikat (AS) menemukan asbes dalam bedak bayi produknya. Johnson’s mengklaim, kandungan asbes itu hanya sekitar 0,00002 persen.

“Ini baru pertama kali dilakukan penarikan produk dari pasaran setelah 40 tahun bedak Johnson&Johnson diproduksi,” ujar jubir Johnson&Johnson, Erni Kerwetz, dalam pernyataan resminya. 

Pihaknya juga memastikan bahwa perusahaan telah melakukan standar pengecekan yang ketat guna memastikan tidak ada kandungan asbes di dalam produk tersebut.

“Kami telah melakukan ribuan pengujian selama 40 tahun terakhir menunjukkan bahwa para konsumen kami tidak terkontaminasi asbes," ujar Erni Kerwetz,

Produk yang kami produksi terbuat dari bahan yang telah melewati pemeriksaan dengan standar tinggi. Terlebih, pengecekan produk kami juga diuji dan telah diakui oleh laboratorium independen, universitas dan otoritas kesehatan global,” pungkas dia.

 

Loading...

Related Article