NEWS24.CO.ID

Nasional

Kehadiran Buaya Dikaitkan Cerita Orang Terdahulu Akan Adanya Bencana Yang Akan Datang di Wilayah Pesisir Selatan

NEWS24.CO.ID

Terlihatnya buaya di wilayah Pesisir Selatan Sumbar. /istimewa Terlihatnya buaya di wilayah Pesisir Selatan Sumbar. /istimewa
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID -

Buaya terlihat warga dan pengunjung yang melintasi wilayah Objek Wisata Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Buaya itu disebutkan memiliki panjang lebih kurang 5 meter. 

Dari informasi yang disebutkan dalam @infoindropuro pada Selasa (20/8) yang didapat dari sumber orang-orang yang dituakan, ternyata buaya tersebut sedang dipanggil Sang Raja buaya di Negeri Muaro Sakai, Kecamatan Pancung Soal Inderapura.

Buaya melintasi daerah itu sekali lima tahun, karena buaya yang ada di Utara dan Selatan sedang dipanggil oleh sang raja di Mauro Sakai untuk berkumpul. 

Selain di Carocok Painan, sekelompok buaya juga terlihat oleh pengunjung di peraiaran Muaro Bantiang, Nagari Pulau Karam, Kecamatan Koto XI Tarusan. 

Menurut cerita orang tua terdahulu, salah seorang tokoh masyarakat Muaro Banting, Pulau Karam, Irus (54) mengatakan, buaya itu sekali lima tahunnya melintas di perairan Pessel melalui jalur laut bukan Jalur sungai. 

"Tujuannya, hendak ke Muaro Sakai, karena menurut cerita orang tua terdahulu buaya-buaya itu dipanggil oleh sang raja buaya yang berada di Muaro Sakai," cerita dia.

"Karena, menurut ceritanya buaya yang banyak itu masih di Muaro Sakai, semua buaya yang ada di Pessel dipanggil untuk berkumpul benar atau tidak cerita itu tergantung kita yang menyikapinya," katanya.

Ia menceritakan bahwa buaya-buaya itu yang ada di Utara dan Selatan dipanggil oleh sang raja buaya di Muaro Sakai untuk makan bersama di Muaro Sakai.

Hal ini, disebutkannya juga dari cerita orang terdahulu, karena akan adanya bencana yang akan tiba datang seperti badai ataupun gempa. 

Ia menceritakan, buaya yang ada di Utara untuk sampai ke Muaro Sakai menghabiskan waktu satu bulan perjalanan, karena jarak tempuh sangat jauh.

"Kata orang tua saya dahulu buaya yang melintas ke Muaro Sakai itu dia istirahat disetiap Muaro atau sungai sepanjang pantai untuk membersihkan matanya, jadi buaya yang sedang dipanggil itu tidak lah jahat," ungkap dia.

Loading...

Related Article