13 Dec 2022 | 09:49 am LT
Ilustrasi (dok. NASA)
NEWS24.CO.ID -Ada tiga hasil terbaru yang dipantau Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Planet terbaru itu dinamai dengan TOI 270 b, c, dan d. Satu diantaranya merupakan planet yang paling potensial dihuni manusia.
Tim ilmu pengetahuan NASA menyatakan planet TOI 270 d diperhitungkan untuk menjadi tempat tinggal umat manusia karena lokasinya dekat dengan bintang GJ 357. Bintang ini masuk bintang kerdil tipe-M sekitar sepertiga massa dan 40 persen lebih dingin dari bintang dekat Bumi.
Dilansir dari NASA, GJ 357 terletak 31 tahun cahaya di konstelasi Hydra. Pada Februari lalu, alat pemburu planet TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) milik NASA menangkap bintang GJ 357 yang sedikit redup setiap 3,9 hari.
"Di satu sisi, planet-planet ini bersembunyi dalam pengukuran yang dilakukan di banyak observatorium selama bertahun-tahun. Kami butuh TESS untuk mengarahkan ke sebuah bintang yang menarik di mana kita bisa mengungkap mereka," kata Rafael Luque, peneliti dari Institute of Astrophysics of Canary Islands (IAC), dari laman cnninternasional.com
TOI 270 d merupakan planet terluar atau dikenal mini Neptunus. Sebab, mereka memperkirakan suhu planet ini dapat mencapai 66 derajat celsius. Hal ini menjadikan 270 d menjadi planet yang paling beriklim dibanding dua planet lainnya.
Planet itu juga memiliki inti berbatu yang tertutup oleh atmosfer tebal, maka akan ditemukan keberadaan air di permukaan planet yang dianggap sebagai persyaratan utama bagi planet yang berpotensi dapat dihuni oleh manusia.
Tak hanya menemukan planet baru layak huni, para peneliti juga meneliti planet lain yaitu TOI 270 b sekitar 22 persen lebih besar dari Bumi. Planet itu mengorbit 11 kali lebih dekat dengan bintangnya. Hal ini memberinya keseimbangan suhu sekitar 254 derajat celsius.
Meskipun TOI 270 b tidak dapat ditinggali manusia namun peneliti memberikan catatan bahwa planet menjadi ekstrasurya transit ketiga yang diungkap saat ini oleh NASA. Lalu, planet ini juga diketahui sebagai planet berbatu terbaik yang dimiliki untuk mengukur komposisi atmosfer.
