NEWS24.CO.ID

International

Rak Buku Berisi Alquran, Supir Taksi Ini Berhasil Lolos dari Maut New Zealand

NEWS24.CO.ID

Foto : Internet Foto : Internet
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID -  Abdul Kadir Ababora, seorang pria yang bekerja sebagai sopir taksi menceritakan bagaimana dirinya bisa lolos dari maut saat berlangsung aksi teror penembakan di masjid New Zealand (Selandia Baru).

Seperti halnya banyak jemaah lainnya yang melakukan salat Jumat di Masjid Al-Noor di Christchurch, Ababora datang ke Selandia Baru untuk meninggalkan negaranya yang miskin demi mencari kemakmuran dan kedamaian. Pria berumur 48 tahun itu meninggalkan Ethiopia dan tiba di Selandia Baru pada tahun 2010. Dua pekan lalu, dia dan istrinya menyambut kelahiran anak ketiga mereka.

Ababora mengatakan, ia bersembunyi di bawah sebuah rak buru tempat meletakkan Alquran.  Ababora mengatakan, dirinya langsung menjatuhkan dirinya ke lantai dan berhasil memasukkan badannya ke bawah rak buku tempat meletakkan Alquran. "Saya berpura-pura seolah-olah saya sudah mati," tuturnya.

Hal itulah yang membuatnya lolos dari penembakan brutal yang menewaskan 50 orang.

Namun pada Jumat, 15 Maret 2019, Brenton Tarrant tiba-tiba muncul di Masjid Al-Noor dan menembak membabi-buta para jemaah yang sedang menunaikan salat Jumat.

Saat itu, imam masjid baru saja memulai khutbahnya ketika tembakan terdengar di luar masjid. 

Tak lama setelah itu, Tarrant pun masuk ke dalam masjid dan langsung menembak tanpa kenal ampun. 

Ababora mengatakan, pelaku terus melepaskan peluru dan menembak secara acak. Ketika akhirnya hujan peluru berhenti, Ababora mendapati pemandangan mengerikan di sekitarnya. Banyak orang telah tewas dan darah dimana-mana.

"Ada darah di mana-mana," tuturnya seraya mengatakan bahwa New Zealand yang selama ini dikenal aman, kini telah berubah. "New Zealand tidak aman lagi," cetusnya. "Ini brutal," tandasnya.

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV
 

Loading...

Related Article