NEWS24.CO.ID

International

Kerabat Korban Hilangnya Pesawat MH370 Bersumpah Untuk Terus Mencari

NEWS24.CO.ID

Ilustrasi Ilustrasi
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Setiap hari Sabtu, petani Cina bernama Li Eryou memanggil nomor telepon seluler putranya yang sudah lama terputus, satu dari 239 korban hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang lima tahun lalu. Kini MH370 menjadi misteri penerbangan terbesar di dunia.

"Saya tidak peduli apa yang ada di ujung sana," kata petani berusia 60 tahun dari desa Handan, di provinsi utara Hebei, ketika dia menggambarkan ritual mingguannya. "Aku akan selalu mengatakan beberapa patah kata kepada putraku."

Li Yanlin, yang bekerja di Malaysia untuk raksasa peralatan telekomunikasi China ZTE, berusia 30 tahun ketika penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing menghilang pada 8 Maret 2014, dengan 153 warga China di dalamnya.

"Anak saya adalah orang pertama di desa kami yang pergi ke luar negeri dengan pesawat," katanya kepada Reuters, ketika ia membolak-balik album foto terakhir putranya yang sedang berlibur di Malaysia, diunduh dari media sosial oleh orang tuanya yang putus asa.

Istri Li, Liu Shuangfeng, mengatakan dia sering menangis sampai tertidur dan kini didiagnosis menderita depresi berat. Hingga kini upaya untuk menemukan pesawat tidak berhasil.

Pada Januari 2017, Australia, Cina, dan Malaysia membatalkan pencarian bawah air selama dua tahun senilai USD 141 juta di Samudra Hindia bagian selatan setelah tidak menemukan jejak pesawat. Pencarian kedua yang dilakukan selama tiga bulan, yang dipimpin oleh perusahaan eksplorasi AS Infinity Ocean, juga tidak berhasil pada Mei lalu.

Minggu lalu, Malaysia mengatakan akan mempertimbangkan melanjutkan pencarian jika petunjuk yang dapat dipercaya muncul.

Setelah putranya menghilang, Li meninggalkan tanaman gandumnya untuk melakukan perjalanan bolak-balik ke ibukota Cina Beijing untuk pertemuan dengan pemerintah Malaysia dan Cina. Ratusan tiket kereta api dan kwitansi ia kumpulkan dalam upaya untuk menginspirasinya dalam melanjutkan pencarian.

"Sudah lima tahun, tapi saya belum menyerah dan tidak akan pernah menyerah," kata Li. "Aku akan terus mencari putraku."

 

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV

Loading...

Related Article