NEWS24.CO.ID

Techno

Perusahaan AS Akan Hentikan Penjualan Peralatan China Untuk Basis Data DNA Minoritas

NEWS24.CO.ID

Ilustrasi Ilustrasi
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Produsen bioteknologi AS Thermo Fisher pada hari Kamis mengumumkan akan berhenti menjual ke peralatan China yang digunakan untuk membuat basis data DNA minoritas Uighur di negara itu.

Sejak 2016, telah ada laporan berkala dari otoritas Tiongkok yang mengambil sampel darah di wilayah Xinjiang.

Xinjiang adalah rumah bagi sebagian besar etnis minoritas China Uighur dan telah berada di bawah pengawasan ketat polisi dalam beberapa tahun terakhir setelah ketegangan antar-etnis yang keras. Hampir satu juta orang Uighur dan minoritasdi Cina dilaporkan telah ditahan di kamp-kamp pendidikan ulang, menurut panel ahli PBB.

Menurut The New York Times, pejabat Cina mempresentasikan tes darah sebagai bagian dari program pemeriksaan kesehatan gratis. Sekitar 36 juta orang telah berpartisipasi, menurut kantor berita pemerintah China Xinhua - lebih dari sekedar penduduk Uighur.

Pada musim semi 2017, Human Rights Watch mengklaim China telah memesan peralatan untuk meningkatkan kemampuan pengurutan DNA - yang kemudian dikonfirmasi oleh jurnal ilmiah Amerika, menyebut Thermo Fisher sebagai pemasok. Pada hari Kamis, menyusul laporan di The New York Times yang mencatat "bantuan keahlian Amerika" dalam kampanye pengawasan China, mengatakan mereka tidak akan lagi menjual peralatannya di Xinjiang.

"Sebagai pemimpin dunia dalam melayani ilmu pengetahuan, kami menyadari pentingnya mempertimbangkan bagaimana produk dan layanan kami digunakan - atau dapat digunakan - oleh pelanggan kami," kata juru bicara perusahaan kepada AFP.

Meskipun profil publiknya rendah, Thermo Fisher adalah raksasa peralatan ilmiah, dengan pendapatan USD 24,3 miliar tahun lalu.

 

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV

Loading...

Related Article