NEWS24.CO.ID

Opini

Gunung Anak Krakatau Naik Status Jadi Siaga, Bunyi Dentuman Terdengar Hingga ke Sumatera Selatan

NEWS24.CO.ID

Kondisi Gunung Anak Krakatau yang terus mengepulkan asap. Foto: int Kondisi Gunung Anak Krakatau yang terus mengepulkan asap. Foto: int
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Status Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, dinaikkan statusnya dari waspada menjadi siaga, sejak hari ini, Kamis (27/12/2018). Hal itu disebabkan aktivitas vulkanis gunung api itu terus mengalami peningkatan sejak Rabu kemarin. Bahkan dentumannya terdengar hingga ke Provinsi Sumatera Selatan.

Hal itu diungkapkan Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Windi Cahya, melalui keterangan tertulis yang dilansir cnniindonesia.com. Dikatakan, tremor pada Gunung Anak Krakatau terus mengalami peningkatan sejak Rabu kemarin.

Selain itu, dentuman yang keluar dari kawah gunung juga terdengar semakin keras. Bunyi dentuman bahkan terdengar hingga Provinsi Sumatera Selatan.

"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 kilometer dari kawah," terangnya.

Untuk diketahui, salah satu tanda-tanda meningkatnya aktivitas vulkanis sebuah gunung, dapat dilihat dari peningkatan tremor. Untuk diketahui, tremor adalah gempa yang bisa mengindikasikan aktivitas vulkanik di gunung api. Jika gempa tremor terjadi, maka mengindikasikan sebuah gunung berpotensi meletus.

Data Stasiun Sertung, dekat kawasan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, menunjukkan, gempa tremor terjadi terus menerus dengan amplitudo 9-35 mm (dominan 25 mm). Selain itu, gunung ini juga terus mengeluarkan asap hitam tebal serta awan panas ke kawasan sekitarnya.

Terdengar Hingga Sumsel
Sebelumnya, masyarakat Provinsi Sumatera Selatan sempat dihebohkan dengan bunyi dentuman misterius dari langit pada malam hari sejak Senin (24/12). Belakangan, institusi terkait menyebut bahwa bunyi itu berasal dari erupsi Anak Gunung Krakatau.

Seperti dituturkan Ayu, warga Kabupaten Banyuasin, Sumsel, suara dentuman misterius sejak bulan lalu. Biasanya, dentuman itu terjadi antara pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari.

"Pernah saya terbangun tidur gara-gara suara itu. Seperti suara benda keras memukul dinding, kaya barang berat jatuh ke beton. Kaca juga sampai bergetar," ujarnya.

Pengakuan senada juga dilontarkan Alam, warga Kota Palembang. "Jam setengah 3 itu kejadiannya. Kencang, kaya suara gas meledak. Saya kaget keluar rumah lihat sekitar tapi tidak ada apa-apa. Sampai akhirnya viral di medsos ternyata banyak warga lain yang dengar," ujarnya. ***

NEWS24.CO.ID/RED/SIS

Loading...

Related Article