NEWS24.CO.ID

Economy

Semen Indonesia Mengakuisisi Holcim Indonesia

NEWS24.CO.ID

Holcim Indonesia Holcim Indonesia
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - PT Semen Indonesia (SMGR) menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk mengambil alih 6,18 juta saham dari 80,6 persen kepemilikan, dari PT Holcim Indonesia (SMCB) dengan total biaya US $ 917 juta pada November 12 2018.

Akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), yang merupakan anak perusahaan dari Semen Indonesia.

Melalui akuisisi, Semen Indonesia akan memperluas pangsa pasarnya di pasar domestik, meningkatkan diversifikasi produknya, dan meningkatkan efisiensi, terutama dalam bahan baku dan distribusi. Ini juga akan memperkuat bisnis siap pakai dengan berbagai produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.

Holcim Indonesia juga menerapkan teknologi untuk menghasilkan energi dari limbah, yang dapat disinergikan secara luas di semua fasilitas Semen Indonesia Group untuk lebih meningkatkan efisiensi.

Industri semen di Indonesia masih memiliki pertumbuhan yang prospektif, didukung oleh program investasi berkelanjutan oleh pemerintah dan sektor swasta, seperti program 1 juta rumah, proyek infrastruktur pemerintah, sejumlah proyek properti yang dikembangkan oleh sektor swasta dan belanja konsumen.

Akuisisi saham ini akan meningkatkan kapasitas dan cakupan geografis Grup Semen Indonesia untuk merebut semua peluang pertumbuhan di industri semen di Indonesia, dan memungkinkannya untuk memperkuat ketahanan industri persemenan BUMN di Indonesia.

Saat ini, ada 15 produsen semen dengan total kapasitas produksi terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, dimana 63 persen dikendalikan oleh sektor swasta dan pemain global.

Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengungkapkan tujuan strategis dari aksi korporasi. “Kami bersyukur bahwa kami dapat mengumumkan akuisisi saham oleh Semen Indonesia Group untuk mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Di tengah kondisi persaingan industri semen yang semakin kompetitif di Indonesia, kombinasi Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan menciptakan jejak yang lebih besar dan lebih kuat, ”katanya.

Menurut Hendi, akuisisi akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan berbagai produk yang lebih besar bagi pelanggan, dan menawarkan peluang yang lebih baik bagi pekerja, pemasok, mitra, dan pemangku kepentingan. Selain menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi 53 juta ton semen per tahun, akuisisi ini juga merupakan realisasi kontribusi BUMN untuk meningkatkan ketahanan industri semen guna mendukung pembangunan nasional.

Berdasarkan POJK 9/2018, setelah transaksi saham terealisasi, Semen Indonesia akan mengumumkan penawaran tender wajib untuk lebih dari 1,48 juta saham, setara dengan 19,4 persen kepemilikan saham Holcim Indonesia yang dimiliki oleh pemegang saham publik kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) .

Semen Indonesia Group adalah perusahaan semen milik negara terbesar di Indonesia dengan total kapasitas produksi terpasang saat ini sekitar 38,2 juta ton semen per tahun (sebelum akuisisi). Ini menjadi BUMN semen pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1991, dengan kepemilikan saham 51 persen oleh pemerintah, dan 49 persen oleh investor swasta.

Semen Indonesia didirikan pada tahun 1957 di Gresik, Jawa Timur, dengan nama PT Semen Gresik. Pada tahun 1995, Semen Indonesia melakukan konsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, yang kemudian bernama Semen Gresik Group. Pada tahun 2013, Semen Gresik Group berubah nama menjadi Semen Indonesia Group sebagai holding company strategis, pengelompokan PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement JSC.

Holcim Indonesia adalah produsen semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki empat pabrik semen dengan total kapasitas 14,8 juta ton per tahun, 30 fasilitas siap pakai, dan terminal distribusi di Sumatera dan Kalimantan. Keempat pabrik tersebut berlokasi di Lhok Nga, Aceh; Cibinong, Jawa Barat; Cilacap, Jawa Tengah; dan Tuban, Jawa Timur.

Holcim Indonesia didirikan pada tahun 1971 dan terdaftar di BEI pada tahun 1977. Sebanyak 80,6 persen saham Holcim Indonesia dimiliki oleh Holderfin BV, yang dikendalikan oleh LafargeHolcim, dan 19,4 persen lainnya dimiliki oleh investor swasta.

 

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV

Loading...

Related Article